IMDI Bondowoso Rendah: Ancaman Mandek Ambisi QRIS BI

by -31 Views

Bank Indonesia (BI) di Kabupaten Bondowoso menghadapi tantangan dalam mempercepat penggunaan QRIS untuk transaksi digital. Masalah terletak pada rendahnya Indeks Masyarakat Digital Indonesia (IMDI) di daerah tersebut, yang dapat menghambat kesuksesan program digitalisasi. Bupati Bondowoso, KH Abdul Hamid Wahid, mengakui bahwa literasi digital masyarakat di wilayahnya masih jauh dari ideal. Untuk memastikan keberhasilan implementasi QRIS, pemahaman teknologi masyarakat perlu ditingkatkan. Kolaborasi antara Pemerintah Kabupaten dan Bank Indonesia menjadi langkah strategis untuk memperkenalkan transaksi non-tunai.

Namun demikian, Bupati Hamid memperingatkan bahwa tanpa upaya yang agresif dalam peningkatan literasi digital, inisiatif BI dan Pemkab mungkin hanya sebatas aktivitas seremonial. Selain menggelar sosialisasi, BI dan Pemkab juga perlu turun langsung ke desa-desa yang belum tersentuh teknologi. Rangkaian Pekan QRIS Nasional juga diadakan di beberapa kabupaten lain di eks Karesidenan Besuki. Melalui edukasi dan kegiatan ini, masyarakat diharapkan semakin terbiasa dengan pembayaran digital dan dilengkapi dengan pengetahuan perlindungan konsumen.

Meskipun IMDI Bondowoso masih rendah, BI optimis dapat meningkatkannya dengan kerja sama pemerintah daerah. Program pembayaran PBB dan pajak kendaraan menggunakan QRIS serta insentif bagi masyarakat agar terbiasa menggunakan QRIS menjadi langkah nyata Bank Indonesia untuk meningkatkan literasi digital dan penerimaan transaksi digital.

Source link