Di tengah ketegangan geopolitik dan perlambatan ekonomi global, sektor properti nasional meraih perhatian sebagai potensi pertumbuhan yang stabil. Salah satu kawasan yang menonjol adalah Pantai Indah Kapuk (PIK) 2, yang diprediksi akan terus berkembang. Menurut Agus Trihatmoko, seorang pengamat ekonomi dari Universitas Surakarta, meskipun tekanan dari luar seperti perang dagang AS-China menciptakan ketidakpastian, Indonesia tetap memiliki landasan domestik yang kuat, terutama di sektor properti menengah atas.
Pemerintah aktif mendorong pembangunan tiga juta rumah per tahun, meskipun fokus pada kelas menengah ke bawah. Namun, ini berdampak positif bagi pasar properti secara keseluruhan. PIK 2 menarik minat karena transformasinya menjadi destinasi hunian dan bisnis terpadu dengan infrastruktur yang matang dan gaya hidup modern. Meskipun sempat terpengaruh oleh tekanan global, investasi properti di PIK 2 diprediksi akan tetap menarik bagi kelas menengah atas Indonesia yang memiliki daya beli kuat.
Agus juga menekankan bahwa PIK 2 menawarkan imbal hasil yang menjanjikan dalam jangka panjang. Namun, strategi pembiayaan yang bijaksana, terutama bagi investor yang mengandalkan pinjaman modal, menjadi kunci keberhasilan. Meskipun permintaan properti tinggi, tantangan utamanya adalah bagaimana mengelola pembiayaan di tengah ketidakpastian ekonomi global. Dengan strategi yang tepat, PIK 2 berpotensi menjadi pendorong pemulihan ekonomi melalui sektor properti, demikian kata Agus.
Pencitraan PIK 2 sebagai Magnet Investasi yang Tak Terbantahkan
