Ragil Surono
– 22 September 2024 | 14:09 – Dibaca 1.34k kali
Sejumlah pemain kuda kepang saat beraksi. (Foto: Ragil/Suara Indonesia)
SUARA INDONESIA, PEMALANG – Puluhan grup kuda lumping yang tergabung dalam Dewan Kesenian Pemalang (DKP), menggelar pertunjukan bersama di hadapan ratusan warga yang memenuhi panggung alam Padepokan Lintang Kemukus, Desa Paduraksa, Kecamatan Pemalang Kota, Minggu (22/9/2024).
Pagelaran bertajuk wayahe ngebeg (saatnya main kuda lumping) ini dalam rangka silaturahmi budaya yang dihadiri puluhan grup kuda kepang yang ada di Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah.
Ketua DKP Andi Rustono, ketika dikonfirmasi di tempat pertunjukan mengatakan, pertunjukan kuda kepang dari puluhan grup ini, guna mengeratkan kembali silaturahmi antarpelaku seni. Dan yang lebih penting, agar seni budaya lokal kuda kepang dan lainnya tidak diabaikan.
“Acara wayahe ngebeg ini sengaja diselenggarakan agar masyarakat, khususnya pemerintah jangan abaikan seni budaya asli Jawa ini,” kata AR, panggilan akrab Andi Rustono.
Lebih lanjut AR menjelaskan, jika seni budaya dan sejarahnya sudah diabaikan oleh masyarakat, terutama para generasi muda, maka akan hilang kesenian adiluhung beserta akar budayanya.
“Untuk para pelaku seni kuda kepang, alhamdulillah kebanyakan para kawalu muda. Mereka merelakan masa mudanya terlewati dengan tidak hura-hura, akan tetapi mempertahankan seni budaya bangsanya,” tambahnya.
Orin Awalia (18), salah seorang pemain kuda kepang dari Desa Sodong Basari mengaku, jika dirinya banyak menghabiskan waktunya untuk mengikuti pagelaran kuda kepang atau kuda lumping di beberapa tempat.
“Belum punya pacar karena sibuk berkesenian. Saya bersama teman-teman seusia banyak menghabiskan waktu untuk berlatih dan main kuda kepang,” katanya, penuh semangat.
Pantauan media di lokasi, ratusan warga memadati acara pagelaran tersebut. Mulai dari anak-anak, pemuda, hingga orang dewasa. Mereka antusias menyaksikan pertunjukan kesenian tradisional itu.
Selain kuda kepang, ada juga penampilan kesenian tradisional lainnya. Seperti sintren, lenggeran, barongan, janturan dan laisan masal. Acara juga dimeriahkan oleh pentas musik campursari. (*)
ยป Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Ragil Surono |
Editor | : Mahrus Sholih |