Ratusan warga di Banyuwangi menggelar salat Istisqa sebagai bentuk permohonan turunnya hujan. Salat Istisqa ini dilaksanakan secara serentak di 25 kecamatan, dengan harapan Allah SWT memberikan hujan yang berlimpah untuk mengatasi masalah kekeringan yang terjadi beberapa bulan terakhir.
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, juga turut hadir dalam salat Istisqa tersebut. Ia menyatakan bahwa salat ini dilaksanakan serentak di 25 kecamatan dan juga di organisasi keagamaan lainnya di Banyuwangi.
Ipuk juga mengungkapkan bahwa Banyuwangi sudah cukup lama tidak mengalami hujan. Ia berharap situasi ini menjadi pengingat untuk semua warga tentang segala kesalahan dan penyebab terjadinya kekeringan ini.
Dampak kekeringan ini sangat berdampak bagi para petani di Banyuwangi, dimana lahan sawah mereka menjadi kering karena debit air sungai berkurang. Meskipun stok air di Banyuwangi masih cukup, pembagian air dilakukan di daerah yang tidak memiliki sumber air.
Pemerintah Kabupaten Banyuwangi telah melakukan langkah-langkah untuk mengatasi kekeringan ini, seperti menyuplai air bersih ke wilayah terdampak dan melakukan distribusi air melalui PUDAM dan BPBD. Selain itu, petani juga telah diinstruksikan untuk menerapkan rencana tata tanam global (RTTG).
Meskipun dilanda kekeringan, belum ada laporan gagal panen dari petani di Banyuwangi. Ipuk berharap doa dari salat Istisqa ini dikabulkan oleh Allah SWT.
