Pesannya Diktis Kemenag RI pada Pembukaan Porsi Jawara di UIN KHAS Jember

by -389 Views

Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis), Kementerian Agama Republik Indonesia, Prof. Dr. H. Ahmad Zainul Hamdi, hadir dalam pembukaan Pekan Olahraga Seni, dan Ilmiah se Jawa Madura (Porsi Jawara) yang diadakan di Lapangan Imam Nahrowi Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq (UIN KHAS), Kabupaten Jember, Jawa Timur, pada Rabu (01/11/2023).

Prof. Inung, panggilan akrab Direktur Diktis, dalam sambutannya menegaskan bahwa seluruh peserta wajib bertanding dengan baik dan menjunjung tinggi nilai-nilai sportivitas. Ia mengatakan bahwa meskipun meraih gelar juara itu penting, lebih penting lagi adalah saling kenal mengenal dan kerjasama untuk kelanggengan hidup pasca kuliah. Kemudian, ia menyampaikan bahwa tambahnya jumlah kenalan lebih penting daripada meraih piala. Ia juga mengingatkan agar rektor bidang kemahasiswaan dan ketua kontingen tetap bersiaga dan mengantisipasi terjadinya konflik fisik antar peserta. Ia menegaskan bahwa peserta Porsi Jawara bukanlah musuh yang harus dimusnahkan, tetapi kawan yang harus dirangkul.

Prof. Inung juga memotivasi peserta dengan mengatakan bahwa kekuatan dan kecerdasan tidak menjamin kehidupan seseorang, tetapi kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan merupakan hal yang paling penting. Ia berharap bahwa siapa pun yang menang nantinya, dapat meningkatkan keterampilannya melalui praktik nyata di tengah masyarakat. Ia juga menyampaikan bahwa ia ingin mendengarkan lantunan ayat-ayat Al-Qur’an dari para pemenang lomba Qori sambil mengendarai mobil. Ia berharap agar para mahasiswa memiliki kepercayaan diri dengan kemampuan yang dimiliki.

Rektor UIN KHAS Jember, Prof. Hefni Zain, mengutip persatuan dalam perbedaan sebagai tema Porsi Jawara kali ini. Tema ini memiliki lima makna mendalam, yaitu saling mengenal (ta’aruf), saling memahami (tafaahum), saling menyayangi (taroohum), saling membantu (ta’awun), dan perubahan (taghyir) untuk mencapai tujuan hidup yang lebih baik. Prof. Hefni juga menyampaikan pentingnya meningkatkan standar dan level setiap kontingen sebagai bahan evaluasi. Ia menjelaskan bahwa capaian prestasi seharusnya lahir dari proses yang riil, bukan hasil rekayasa kecurangan atau lomba yang tidak bisa dipertanggungjawabkan secara nasional.

Sebagai tuan rumah pelaksanaan Porsi Jawara, Prof. Hefni mengatakan bahwa UIN KHAS Jember tidak harus menjadi juara umum, tetapi panitia harus menjadi pelayan terbaik, tuan rumah yang baik, dan menjunjung tinggi fair play dan sportivitas. Ia ingin agar semua peserta saling akrab dan saling menguatkan.

Porsi Jawara untuk pertama kalinya diselenggarakan di UIN KHAS Jember dan merupakan ajang kompetisi mahasiswa PTKIN se Jawa Madura dalam cabang olahraga, seni, dan ilmiah. Sebelumnya, kegiatan serupa dikenal dengan Invitasi Pekan Pengembangan Bakat dan Minat Mahasiswa (IPPBMM). Kegiatan ini diubah menjadi Porsi Jawara untuk memudahkan pengingatan.