Yuni Amalia
– 01 November 2023 | 05:11 – Dibaca 87 kali
Penerapan jalur sistem satu arah di area kampus Jember (Foto: Yuni/Suaraindonesia.co.id)
JEMBER, Suaraindonesia.co.id – Pemberlakuan jalan sistem satu arah (SSA) di sekitar kampus menuai pro kontra.
Ada yang setuju, karena dengan dibuatnya kebijakan itu kemacetan berhasil diurai.
Namun begitu, penolakan warga lebih banyak. Karena dinilai berdampak kepada banyak sektor.
“Membahayakan dan rawan kecelakaan. Karena kebanyakan pengendara melaju kencang,” terang H. Hadi warga sekitar, Kamis (01/11/2023) di sepanjang Jalan Jawa.
Hadi beralasan, sekitar kampus masih banyak pedagang kaki lima dan menjadi tempat makan bagi anak-anak kuliah.
“Dengan begitu, artinya masih banyak pejalan kaki. Sekali lagi, itu sangat rawan kecelakaan,” sambungnya.
Sebagai masyarakat Jember, pihaknya meminta Pemerintah Kabupaten Jember untuk melakukan kajian ulang.
“Karena ini dampaknya juga banyak. Belum lagi warga perumahan yang merasa risih, karena banyak kendaraan melintas di perumahan sebagai jalan alternatif,” paparnya.
Sementara salah seorang penjual nasi Krispy Pak Yudi juga mengeluhkan hal yang sama.
Dirinya mengaku takut berjualan di sepanjang Jalan Jawa karena kecepatan kendaraan yang tinggi.
“Pemerintah harus adil. Kita juga butuh makan dan butuh biaya sekolah anak,” ucapnya.
Salah seorang tokoh masyarakat, Kyai Abdur Rohman, meminta Pemerintah Kabupaten Jember untuk kembali mempertimbangkan kebijakan itu.
“Lebih penting mana, mengurai kemacetan atau menjaga perekonomian masyarakat karena mereka butuh makan,” katanya membandingkan.
Lebih lanjut, kyai muda ini meminta Bupati Jember untuk bijaksana dalam mengambil keputusan.
“Perlu diperhitungkan manfaat dan kerugian. Karena jika berbicara tentang ekonomi masyarakat kecil, akan menjadi lebih berat saat dihisab di akhirat nanti,” tutupnya.
Menurut informasi dari warga sekitar, sampai berita ini ditulis telah terjadi 3 kejadian kecelakaan di sepanjang Jalan Jawa sejak kebijakan ini diberlakukan.
ยป Lihat berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Yuni Amalia |
Editor | : Imam Hairon |