BI Klaim Fundamental Ekonomi Nasional Tetap Terjaga Meskipun Ketidakpastian Global

by -358 Views
BI Klaim Fundamental Ekonomi Nasional Tetap Terjaga Meskipun Ketidakpastian Global

Senin, 23 Oktober 2023 – 22:38 WIB

Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Juda Agung mengatakan, ketahanan sektor perbankan nasional sejauh ini tetap terjaga, dengan didukung oleh permodalan yang menurutnya masih sangat kuat.

Hal itu diungkapkan dalam seminar ‘Konsistensi, Inovasi, dan Sinergi Mendorong Intermediasi untuk Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan’, yang diselenggarakan secara daring. Juda memastikan bahwa likuiditas juga masih sangat mencukupi, sementara risiko kredit juga masih terkelola dengan baik.

“Secara domestik sebenarnya kita berada dalam jalur yang benar. Fundamental ekonomi dan fundamental sistem keuangan kita semuanya baik-baik saja. Tapi di tingkat global, situasinya memang sedang tidak menentu,” kata Juda dalam telekonferensi, Senin, 23 Oktober 2023.

Dalam dinamika yang terjadi ini, Juda menegaskan bahwa tantangan ke depan bagi Indonesia adalah bagaimana kita bisa menjaga stabilitas makro dan stabilitas sistem keuangan. Namun, kita juga perlu terus mendorong dan menjaga momentum pertumbuhan ekonomi yang sedang terjadi pasca pandemi COVID-19.

“Tentu saja tantangannya cukup besar, karena harga-harga komoditas yang menjadi andalan ekspor kita saat ini mengalami pelemahan, kecuali harga minyak. Tapi secara keseluruhan, komoditas seperti batu bara, sawit, dan lain-lain mengalami pelemahan,” ujarnya.

Dalam konteks ini, Juda menegaskan pentingnya agar sumber-sumber pertumbuhan ekonomi terus didorong dan diperluas, termasuk melalui dukungan pembiayaan perbankan.

Namun, meskipun kredit perbankan intermediasi bulan September 2023 masih terus tumbuh dengan baik, dengan pertumbuhan year-on-year (yoy) sebesar 8,96 persen, namun secara year-to-date menurutnya agak sedikit turun, yaitu baru mencapai 6,44 persen hingga bulan September 2023.

“Target pertumbuhan kredit kita adalah 9-11 persen. Artinya, masih ada sisa 2,6 persen yang harus kita kejar, sehingga mencapai 9 persen. Itu yang paling minimal,” kata Juda.

“Dalam sisa 3 bulan ini, Insya Allah kita akan terus mengejar target tersebut, dan sektor perbankan diharapkan juga turut mendorong pertumbuhan kredit dalam triwulan keempat ini. Sehingga target 9-11 persen tersebut bisa kita capai,” ujarnya.

Halaman Selanjutnya

Sumber: VIVA/Andry Daud