Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel) mendapat kritik keras melalui aksi demonstrasi yang digelar puluhan massa mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).
Massa HMI melakukan aksi unjuk rasa tepat di depan Gedung Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Selasa, 28 November 2023.
Massa pendemo mendesak Pemkot Tangsel melakukan evaluasi dan memperbaiki kinerja diberbagai sektor pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat karena dinilai sangat buruk.
Ketua Umum HMI Komisariat Fakultas Teknik (Komfaktek) Cabang Ciputat, Yoga Febriatala mengatakan, Pemkot seharusnya menjadikan momentum ulang tahun ke-15 Kota Tangsel sebagai ajang untuk evaluasi.
“Ini adalah momen yang penting bagi masyarakat untuk mengungkapkan aspirasi dan menyampaikan tuntutan agar pembangunan di kota ini berjalan lebih baik dan merata,” katanya kepada awak media disela aksi demonstrasi.
Dalam aksi yang berlangsung di beberapa titik strategis kota ini, Ahmad Mubarok sebagai Koordinator Lapangan (Korlap) membacakan tujuh tuntutan utama yang ditujukan kepada Wali Kota Benyamin Davnie.
Pertama mereka mendesak Wali Kota untuk menyelesaikan masalah ketimpangan sosial dan pembangunan antara daerah BSD, Bintaro, Alam Sutera dengan daerah lainnya seperti Pamulang, Ciputat.
Kedua, HMI mendesak Wali Kota untuk segera menyelesaikan masalah kemacetan, banjir, dan kabel menjulang yang mengancam nyawa pengguna jalan di sejumlah titik jalan yang semrawut. Juga, menyelesaikan permasalahan sampah di Tempat Pemrosesan Sampah (TPS) Serpong yang sempat viral.
Selain itu mereka juga mendesak Wali Kota untuk membersihkan praktek-praktek pungli pada dunia pendidikan serta sektor lainnya di Kota Tangsel. Diketahui, praktik pungli di Pemkot Tangsel belakangan menjadi sorotan setelah banyak laporan ke polisi oleh sejumlah korban.
“Keempat menuntaskan pengangguran dan PHK, kelima meningkatkan keamanan siber dan digitalisasi pelayanan. Keenam perbaikan Penerangan Jalan Umum (PJU) yang mati. Terakhir penyelesaian proyek mangkrak,” kata Ahmad saat membacakan tuntutan.
Dalam aksinya, HMI merasa kecewa lantaran aksi unjuk rasa tersebut tidak ditanggapi oleh pejabat Pemkot Tangsel. Massa memberikan waktu 7×24, jika tuntutannya tidak direspon mereka mengancam akan kembali turun ke jalan dengan jumlah massa yang lebih besar.
“Kami memberikan waktu kepada pemerintah untuk merespon tuntutan kami secepatnya. Jika tidak ada respons yang memadai, kami akan mengadakan aksi lanjutan dengan gelombang yang lebih besar. Masyarakat berhak mendapatkan pembangunan dan pelayanan yang lebih baik,” tandasnya.