Perekonomian Prabowo Berhadapan dengan Tekanan, Saran dari Ekonom

by -19 Views

Perekonomian Indonesia saat ini menghadapi tekanan yang cukup berat, baik dari faktor eksternal maupun dinamika internal. Meskipun pemerintah telah berusaha untuk menjaga stabilitas ekonomi, namun ekonom Universitas Paramadina, Wijayanto Samirin, menyoroti kondisi fiskal yang mengalami penurunan signifikan sebesar 16,7% pada kuartal pertama tahun ini dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan tantangan nyata dalam fiskal, terutama dengan hilangnya pemasukan dari dividen BUMN yang dialihkan ke Indonesia Investment Authority.

Meskipun target pengeluaran telah tercapai, Wijayanto berpendapat bahwa pemerintah perlu tetap berhati-hati karena masih banyak program yang belum dijalankan secara optimal. Selain itu, dinamika nilai tukar rupiah yang mengalami pelemahan terhadap mayoritas mata uang dunia juga menjadi perhatian. Meskipun dolar AS sedang menurun secara global, rupiah justru mengalami pelemahan terhadap 78% mata uang dunia dalam satu bulan terakhir. Hal ini menunjukkan pentingnya Indonesia dalam mengelola utang dengan seksama.

Wijayanto juga menyoroti bahwa Indonesia sedang mengalami deindustrialisasi dini yang semakin diperparah oleh fenomena economic financialization. Hal ini membuat sistem ekonomi menjadi kurang efisien. Diskusi publik ‘Enam Bulan Pemerintahan Prabowo: The Extraordinary, The Good, The Bad, and The Ugly’ di Universitas Paramadina juga membahas hal ini. Kesimpulannya, perekonomian Indonesia masih harus mengatasi berbagai tantangan baik dari dalam maupun luar negeri agar dapat memperbaiki stabilitas fiskal dan nilai tukar rupiah yang lebih kompetitif.

Source link