Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengungkapkan pendapatnya mengenai kebijakan pemerintah Indonesia terkait penetapan tarif impor Amerika Serikat (AS). Menurutnya, pendekatan yang dilakukan lebih cenderung pada negosiasi daripada retaliasi. SBY menyebut strategi yang dilakukan oleh Prabowo sebagai dual track strategy, yakni melalui komunikasi dengan pemimpin ASEAN sekaligus mengirim tim negosiasi ke Washington DC. Dia juga menyoroti pentingnya ASEAN sebagai “economic community” yang menjadi sandaran dan pasar bersama di kawasan tersebut.
SBY juga menekankan perlunya tindakan otoritas moneter dan fiskal untuk menjaga nilai tukar rupiah dan saham-saham Indonesia di tengah ketidakpastian pasar. Menurutnya, pemerintah perlu terus berupaya untuk menjaga stabilitas ekonomi Indonesia mengingat perang tarif global yang bisa berlangsung dalam jangka waktu yang lama. Dia menegaskan pentingnya mencegah krisis ekonomi sekecil apapun serta memperkuat ketahanan ekonomi Indonesia untuk masa depan. Dengan demikian, langkah-langkah tersebut diharapkan dapat menjaga ekonomi Indonesia stabil di tengah kondisi global yang tidak pasti.