Kenapa Indonesia Tak Balas Tarif Impor Seperti China?

by -18 Views

Perang dagang antara Amerika Serikat dan China terus berlanjut, dengan AS menerapkan tarif tambahan pada impor. Meskipun sejumlah negara berusaha bernegosiasi dengan AS setelah pengumuman tarif oleh Presiden Donald Trump, China memilih untuk melawan dengan mengumumkan tarif impor yang tinggi. Trump mengumumkan tarif impor sebesar 35 persen untuk China dan 32 persen untuk Indonesia. China membalas dengan menaikkan tarif impor untuk barang-barang AS hingga 84 persen, menyebabkan situasi perang dagang semakin memanas.

Ketua Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI) Sulawesi Selatan dan Barat (Sulselbar), Arief R Pabettingi, memberikan pandangannya mengenai situasi ini. Menurutnya, China mengambil langkah melawan AS karena memiliki kekuatan ekonomi yang besar dan merupakan negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Hal ini membuat China merasa wajar untuk melawan AS, yang dianggapnya sebagai saingan langsung baik secara ekonomi maupun militer. Arief menekankan bahwa Indonesia tidak dapat melakukan hal serupa seperti China karena keterbatasan kekuatan ekonomi dan populasi yang dimiliki Indonesia.

China mengambil langkah melawan AS dalam perang dagang ini sebagai bentuk pertahanan terhadap dominasi AS dan untuk mempertahankan kedaulatan ekonominya. Hal ini menunjukkan bahwa China tidak ingin diatur oleh negara lain berdasarkan kekuatan ekonomi dan jumlah populasi yang dimilikinya. Sementara itu, Indonesia tidak memiliki kemampuan untuk bersaing secara langsung dengan AS dan China dalam hal ini. Denyut hangat perang dagang tersebut masih menjadi sorotan utama dalam hubungan perdagangan internasional.

Source link