Organisasi Islam Muhammadiyah berencana untuk mendirikan bank syariah sendiri dalam waktu dekat. Wakil Ketua Majelis Ekonomi, Bisnis, dan Pariwisata PP Muhammadiyah, Mukhaer Pakkana, menyatakan bahwa pendirian bank ini bertujuan sebagai wadah untuk menaungi berbagai ekosistem bisnis dan amal usaha Muhammadiyah yang luas, termasuk sekolah-sekolah, pondok pesantren, rumah sakit, panti asuhan, dan badan usaha milik Muhammadiyah. Rencana ini telah menjadi amanah sejak muktamar di Makassar pada tahun 2015, dan saat ini sedang dalam proses perizinan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Mukhaer optimis bahwa Bank Syariah Muhammadiyah (BSM) dapat diluncurkan pada pertengahan tahun 2025. Muhammadiyah berencana untuk memanfaatkan jaringan organisasinya dan amal usaha Muhammadiyah (AUM) untuk menyediakan layanan BSM di berbagai daerah. Selain itu, tujuan pendirian bank ini juga untuk menghimpun dana yang saat ini tersebar di beberapa bank syariah, termasuk dana sebesar Rp 13 triliun yang sebelumnya ditarik dari Bank Syariah Indonesia (BSI) pada tahun sebelumnya. Dengan adanya bank syariah sendiri, Muhammadiyah berharap dapat memperluas pelayanannya dan mengoptimalkan dana yang dimiliki untuk kepentingan yang lebih luas.
