FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menunjukkan potensi besar Indonesia dalam pengembangan rumput laut, yang dapat dimanfaatkan dalam sektor pangan, kesehatan, kosmetik, dan energi.
Kepala Pusat Riset Oseanografi BRIN, Udhi Eko Hernawan, mengatakan bahwa meskipun Indonesia memiliki ratusan spesies rumput laut, hanya sedikit yang telah diperuntukkan untuk budi daya, kurang dari 10 spesies.
“Ilmu pengetahuan dan teknologi yang terbatas membuat komoditas rumput laut tidak begitu populer, baik di kalangan masyarakat maupun industri. Penelitian eksplorasi rumput laut juga masih terbatas di Indonesia,” kata Udhi di Gedung BJ Habibie BRIN, Jakarta, seperti dilansir dari ANTARA.
Berdasarkan data Kementerian Kelautan dan Perikanan, Indonesia memiliki keanekaragaman jenis rumput laut mencapai 911 spesies, 268 marga, dan 89 familia dari total 8.000 spesies di seluruh dunia.
Salah satu contoh sukses budidaya rumput laut di Indonesia adalah Eucheuma cottoni, yang dikembangkan menggunakan teknologi kultur jaringan.
Daerah-daerah yang menjadi penghasil rumput laut yang utama, seperti Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Tengah, dan Nusa Tenggara Barat, menjadi fokus utama dalam pengembangan potensi rumput laut. (*)