Mengetahui ‘Kaok-kaok’, Jenis Kuliner Khas dari Cilacap yang Langka dan Berbeda

by -114 Views
Mengetahui ‘Kaok-kaok’, Jenis Kuliner Khas dari Cilacap yang Langka dan Berbeda
Fitur

Makanan khas Cilacap, Kaok-kaok. (Foto: Pinteres untuk Suara Indonesia)

SUARA INDONESIA, CILACAP – Siapa sangka, di Cilacap, Jawa Tengah terdapat makanan, namun jarang diketahui oleh banyak orang dan namanya cukup unik. Bagi penikmat makanan ini, biasa menyebutnya dengan istilah “Kaok-kaok” atau jeroan.

Dilansir dari kopidarigita.com, makanan Kaok-kaok ini berbahan dasar ‘kodol’ alias jeroan ikan laut yang berukuran besar. 

Kaok-kaok ini teksturnya mirip daging babat. Dan untuk rasa sendiri gurih, namun sedikit amis. Bagi Anda yang penasaran, bisa mencobanya dengan sepiring nasi hangat. 

Makanan dari jeroan ikan laut ini bisa Anda dapatkan di sejumlah warteg seperti di depan Lapangan Karang Suci, Kelurahan Donan, Kecamatan Cilacap Tengah, buka jam 5 sore atau warung Jalan Suprapto, tepatnya di depan Alfamart, buka jam 10 pagi. 

Harganya sangat murah, cuma Rp 5 ribu per porsinya. Namun sayangnya tidak banyak warung yang menjualnya dikarenakan keterbatasan bahan baku utamanya.

Bagi Anda yang ingin mencoba namun hasil masakan sendiri, cara memasaknya cukup mudah kok. Pertama-tama kaok-kaok tersebut dipotong-potong, dibelah, dicuci, lalu direbus sampai lunak, angkat, tiriskan. 

Kemudian haluskan bawang merah, bawang putih, kemiri, merica, jahe, kunir, serai, dan cabe merah jika kalian suka pedas. 

Setelah itu, tumis bumbu halus dengan minyak sedang, kemudian beri garam, gula, dan penyedap rasa secukupnya. Setelah itu masukkan kaok-kaok lalu tambahkan air dan masak hingga bumbu meresap.

Untuk bahan mungkin susah didapat, namun Anda bisa mencoba mencarinya di tempat pelelangan ikan (TPI) di wilayah pesisir Cilacap. 

Buat pecinta kuliner, Kaok-kaok salah satu makanan khas Cilacap ini wajib untuk dicoba dan sayang apabila dilewatkan. Yuk buruan daripada penasaran!. (*)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Satria Galih Saputra
Editor : Mahrus Sholih