Jika banyak orang menjadikan hobi sebagai ladang bisnis, lain halnya dengan pemuda satu ini. Memelihara ikan bukanlah berawal dari hobi, tetapi jalan rezeki yang kini digelutinya sejak beberapa tahun lalu.
Muhammad Nursam
Gowa
Nama pria ini adalah Ikbal Ismail. Seorang pemuda desa yang berdomisili di Kampung Bilaya, Desa Palantikang, Kecamatan Pattallassang, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
Dia lahir di desa itu pada 24 Mei 1992. “Sebenarnya saya penyuka IT. Saya alumni STMIK Dipanegara angkatan 2010. Selesai tahun 2014,” katanya, saat kami berbincang di lokasi pembibitan ikan nila miliknya, Sabtu (23/3/2024).
Anak pertama dari dua bersaudara ini menceritakan bagaimana awal Lintas Fish Farm didirikannya.
Ikbal, sapaannya menuturkan, usaha ikan nila yang digelutinya mulai ada sejak tahun 2019. Saat itu jelang masuk corona di Indonesia. Dia mengaku awalnya tertarik juga berkat kegemarannya pada IT alias informasi teknologi yang makin berkembang.
“Tahun-tahun awal itu saya belajar lewat youtube. Saya melihat dari situ, dan ternyata mengembangkan usaha ikan nila cukup prospek,” ujarnya.
Ikbal kemudian mendatangi pakar perikanan di Bogor. Selanjutnya dia belajar pembibitan.
“Awalnya memang banyak kendala, bahkan sempat gagal panen karena salah dalam pemilihan bibit,” kisah Ikbal.
Setelah yakin dengan prospek usaha tersebut. Dia kemudian meminjam uang di Bank sebagai modal awal untuk mengembangkan usahanya.
Kini, Ikbal telah memiliki total 56 buah kolam ikan. 1 kolam minimal harganya Rp3 juta dan paling mahal seharga Rp10 juta.