FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Parkir di Kawasan Center Point of Indonesia (CPI), Makassar kini berbayar dengan menggunakan parkir elektronik. Hal tersebut direspon oleh pihak Perumda Parkir Makassar Raya.
Direktur Utama Perumda Parkir Makassar Raya, Yulianti Tomu mengatakan bahwa CPI, dalam hal ini Ciputra, bekerja sama dengan pihak ketiga. Tidak ada keterkaitan dengan Perumda Parkir.
“Jadi itu. Menurut pemahaman saya, pengelola Ciputra bekerja sama dengan pihak ketiga,” ungkapnya kepada fajar.co.id, Selasa (19/3/2024).
Yulianti menambahkan bahwa pada dasarnya pengelola CPI tidak melanggar aturan apapun. Namun, dengan cara tersebut, Pemerintah Kota (Pemkot) tidak mendapatkan pendapatan dari parkir di CPI.
“Tidak ada pelanggaran terhadap kawasan. Namun sebaiknya, pendapatan tersebut dapat dibagikan kepada Pemerintah Kota,” jelasnya.
Pihaknya juga menyatakan bahwa sebelumnya telah melakukan penjajakan kerja sama dengan pengelola CPI. Namun, Ciputra sebagai pengelola menerapkan kerja sama dengan pihak ketiga secara nasional.
“Kami sudah menjajaki kerja sama. Namun, ketika disampaikan, kantor pusat sudah menunjuk pihak yang akan menangani kawasan mereka. Konsepnya sama dengan Mall Trans,” terangnya.
Yulianti menegaskan bahwa lokasi seperti CPI, dan sejumlah mal di Makassar seharusnya dapat ditangani oleh Perumda Parkir. Hal ini dapat menjadi potensi besar untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Kami ingin hal tersebut. Kami akan berusaha untuk mewujudkannya. Namun, masih terkendala,” ucapnya.
Penerapan tarif parkir secara elektronik di CPI sendiri mulai berlaku pada Rabu, 13 Maret 2024. Pengunjung akan dikenakan tarif per jam.
