Menjaga Kewaspadaan terhadap Kenaikan Harga Minyak Goreng, Penurunan Pasokan DMO

by -125 Views
Menjaga Kewaspadaan terhadap Kenaikan Harga Minyak Goreng, Penurunan Pasokan DMO

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR– Komoditas minyak goreng (migor) dikhawatirkan ikut bergejolak. Pemicunya, pasokan domestic market obligation (DMO) menurun.

Hal itu menjadi perhatian Kementerian Perdagangan. Salah satu faktor yang membuat pasokan domestic market obligation (DMO) dari para produsen karena realisasi ekspor yang anjlok.

Direktur Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting Kemendag Bambang Wisnubroto membeberkan, pada bulan lalu pasokan DMO hanya di level 123.536 ton.

Realisasinya hanya 41,2 persen dari target bulanan yang ditetapkan sebanyak 300.000 ton. Realisasi DMO ini menjadi yang terendah sejak Juni 2022.

“Sebenarnya kami sudah wanti-wanti produsen sejak Desember 2023,” ujar Bambang, kemarin.

Menurut Bambang, rendahnya realisasi DMO minyak goreng tersebut berkaitan dengan turunnya ekspor crude palm oil (CPO). Kemendag mencatat, masih ada hak pengiriman ke luar negeri yang belum digunakan produsen hingga 5,58 juta ton atau setara kebutuhan 2,5 bulan ke depan.

Rendahnya ekspor dominan dipengaruhi faktor eksternal. Melandainya harga kedelai ditengarai kuat telah memukul harga CPO dunia hingga ikut menurunkan ekspor RI.

“Harga soybean turun di negara importir CPO, minyak kedelai menjadi substitusi,’’ ujarnya.

Selain itu, ada penurunan permintaan CPO dari Tiongkok dan India yang selama ini menjadi importir terbesar minyak sawit Indonesia. Rendahnya permintaan dari luar negeri berimbas pada kinerja ekspor. Bambang juga menyatakan, kebijakan Rusia yang membuka ekspor biji bunga matahari juga berpengaruh.