FAJAR.CO.ID, JAKARTA – Anggota Badan Anggaran DPR RI Mukhtarudin mengakui bahwa seluruh proses persiapan kedatangan pemerintahan baru pada akhir Oktober 2024 diselimuti oleh gejala resesi ekonomi.
Mukhtarudin berpendapat bahwa di tengah hiruk pikuk aktivitas tersebut, Indonesia tidak boleh lengah untuk melihat ke luar guna mendapatkan pemahaman yang lebih komprehensif.
“Jika kita melihat ke luar dalam skala global sangat penting untuk memperoleh gambaran dan pemahaman yang lebih komprehensif tentang tantangan-tantangan nyata yang muncul dari gejala resesi ekonomi saat ini,” tegas Mukhtarudin, Sabtu 2 Maret 2024.
Politisi Golkar dari Dapil Kalimantan Tengah ini menyebutkan bahwa kecenderungan perekonomian global yang sedang tidak stabil saat ini harus diwaspadai dengan bijaksana oleh pemerintahan baru yang akan dilantik pada bulan Oktober mendatang.
Artinya, Mukhtarudin menyatakan bahwa pemerintahan baru yang akan datang perlu memiliki pemahaman yang baik dalam menghadapi isu-isu geopolitik saat ini.
Anggota Komisi VII DPR RI ini juga mengatakan bahwa peran Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebagai penyerap guncangan harus diperkuat untuk mengatasi dampak guncangan ekonomi global.
“Kemampuan eksekusi yang baik dalam pengelolaan APBN, meskipun ekspansif, harus tetap hati-hati,” ujar Mukhtarudin.
Selain itu, Mukhtarudin juga mendorong agar sejumlah insentif fiskal juga diberikan, hal tersebut bertujuan untuk mendorong konsumsi dalam negeri yang masih menjadi penyangga pertumbuhan ekonomi domestik saat ini.
