Pemerintah Indonesia Berupaya Mempercepat Pengembangan Kawasan Kutai Basin
Pemerintah Indonesia sedang berusaha mempercepat pengembangan kawasan Kutai Basin, termasuk Lapangan Geng North yang ditargetkan dapat berproduksi kurang dari 4 tahun setelah ditemukan.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral bersama dengan Kepala SKK Migas dan Dirjen Migas telah melakukan pertemuan dengan CEO ENI di Milan, pekan lalu.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menyatakan bahwa upaya ENI dalam mempercepat pengembangan Lapangan Geng North menunjukkan kembalinya kepercayaan investor internasional untuk berinvestasi di sektor Hulu Migas Indonesia setelah upaya-upaya Pemerintah dan SKK Migas untuk meningkatkan iklim investasi.
Secara umum, waktu yang dibutuhkan untuk produksi lapangan migas mencapai tujuh tahun sejak penemuan. Dengan komitmen ENI untuk memproduksi Lapangan Geng North kurang dari 4 tahun, hal ini menunjukkan kepercayaan dari salah satu pemain besar internasional di industri minyak dan gas. Hal ini akan berdampak positif bagi iklim investasi hulu migas di Indonesia.
Sepanjang tahun 2023, industri hulu minyak dan gas semakin berkembang. Dua temuan cadangan gas besar di laut Indonesia membuat Indonesia menjadi sorotan dunia.
Pada bulan Oktober, perusahaan migas ENI dari Italia menemukan cadangan gas besar di lepas pantai Kalimantan Timur. Penemuan gas tersebut berasal dari sumur eksplorasi Geng North-1 yang dibor di PSC Ganal Utara, berjarak 85 km dari Kalimantan Timur, Indonesia.