Perekonomian Indonesia Masih Terperangkap dalam Ketidakpastian Politik
Fajar.co.id, Makassar — Perekonomian Indonesia masih terperangkap dalam kecamuk ketidakpastian dinamika geopolitik global dan peta politik nasional yang akan menggelinding hingga akhir tahun 2024.
Tantangan tersebut berimplikasi pada preferensi investor asing dan dalam negeri yang tidak ingin gegabah melakukan ekspansi permodalan terlebih dahulu, karena dapat berujung pada resiko minimnya pengembalian tingkat investasi, dana investasi yang tertahan bahkan kerugian besar apabila kemudian stabilitas sosial politik yang tidak kondusif secara berkepanjangan.
Ketua Bidang Ekonomi, Keuangan dan Perbankan Ikatan Alumni Fakultas Ekonomi (Ikafe) Universitas Hasanudin (Unhas) Ishak Saing, S.E., MBA. ini menuturkan tahun politik adalah ujian bagi dunia usaha. Para entrepreneur akan menimang-nimang secara cerdas langkah bisnis mereka, apakah mengambil pilihan bijaksana untuk tetap cooling down terlebih dahulu di masa transisi kepemimpinan atau berani mengambil resiko untuk move on di tengah ketidakpastian agenda politik pemilihan presiden (Pilpres) pemilihan legislative (pileg) medio Februari ini dan pemilihan kepala daerah serentak pada November mendatang.
Masing-masing investor memiliki risk appetite untuk mengambil keputusan investasi. Mereka wait and see dalam kondisi ketidakpastian politik Indonesia. Bahkan tidak sedikit investor untuk memilih untuk retensi investasi mereka hingga sebulan mendatang, pasca Pilpres dan Pileg selesai. “Jangan sampai [dana] mereka masuk investasi mereka terperangkap, kalau tidak bisa ngapa-ngapain ini akan repot bagi mereka,” ujarnya dalam UPI Show Talkshow IKafe Unhas “Economic Outlook Indonesia 2024”, Selasa (23/1/2024).