Pakar Energi Mengungkap Penemuan Dua Titik Cadangan Gas Raksasa yang Bisa Digunakan untuk Otomotif Selain sebagai Bahan Baku Pupuk

by -75 Views

Penemuan dua titik cadangan gas jumbo di Indonesia dinilai sebagai kabar baik bagi industri Minyak dan Gas (Migas). Pakar energi berharap temuan tersebut bisa dimaksimalkan.

Hal itu diungkapkan oleh Pakar Energi dari Universitas Hasanuddin, Musri. Ia menyebutkan bahwa selama ini gas di Indonesia hanya dimanfaatkan untuk bahan baku pupuk.

“Selama ini gas alam yang ada lebih banyak digunakan sebagai bahan baku pupuk,” ungkapnya kepada fajar.co.id melalui WhatsApp, Kamis (4/1/2024).

Menurutnya, energi gas sebenarnya bisa dioptimalkan untuk hal lain, seperti untuk industri otomotif. Namun hal tersebut memerlukan kerjasama dengan pihak lain.

“Pemanfaatan lain seperti untuk transportasi memerlukan kerjasama dengan industri otomotif,” terangnya.

Namun yang terpenting adalah persiapan infrastruktur, menurutnya. Infrastruktur ini penting jika ingin menarik investor.

“Jika pasar dan infrastuktur memungkinkan, saya pikir akan ditindak-lanjuti,” jelasnya.

“Sebab gas berbeda dengan minyak, yakni pasar harus ada terlebih dahulu sebelum eksploitasi bisa dilakukan. Tentu hasil apraisalnya akan menentukan langkah lebih lanjut,” tandasnya.

Diketahui, penemuan cadangan gas tersebut memiliki porsi jumbo. Perusahaan migas Italia, ENI, pada Oktober 2023 menemukan cadangan gas dengan kandungan kondensat yang diperkirakan mencapai 400 Mbbls.

Dilansir dari website resmi ENI, penemuan gas ini berasal dari sumur eksplorasi Geng North-1 yang dibor di PSC Ganal Utara. Sumur tersebut berjarak 85 km dari Kalimantan Timur, Indonesia.

Selain ditemukan di Kalimantan Timur, juga ditemukan di Aceh. Pada akhir tahun 2023, Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Mubadala Energy, perusahaan asal Uni Emirat Arab (UEA), menemukan cadangan gas di Aceh.