Ekskavasi Lanjutan di Situs Mbah Blawu di Desa Sukosari, Jombang, dilakukan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Jombang bersama Balai Pelestarian Kebudayaan Jatim Wilayah XI. Ekskavasi tahap ketiga ini bertujuan untuk mengungkap potensi arkeologi yang ada di situs Mbah Blawu dan dilakukan selama 10 hari.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Jombang, Senen, melalui Kabid Kebudayaan, Heru Cahyono, menyatakan harapannya untuk menemukan temuan baru selama ekskavasi ini berlangsung. Setelah ekskavasi selesai, rencananya situs Mbah Blawu akan dijadikan sebagai Cagar Budaya dan dikembangkan sebagai sarana edukasi bagi peserta didik dan masyarakat Kabupaten Jombang.
Pamong Budaya Ahli Pertama BPK Wilayah XI Jawa Timur, Albertus Vidi susanto, memberikan informasi bahwa selama ekskavasi ditemukan bangunan dengan kerusakan parah dan pecahan bata merah kuno penyusun candi berserakan. Terdapat juga beberapa bata merah kuno yang memiliki ornamen atau hiasan, serta bata yang merupakan hiasan atap candi. Hal ini menjadikan indikasi bahwa situs Blawu dulunya adalah bangunan candi yang tinggi dan beratap.
Namun, tim ekskavasi belum dapat menggali luas area di sekitarnya karena masih ada pembersihan limbah berbahaya dan beracun (B3) dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Jombang. Meskipun begitu, ekspektasi akan ditemukannya indikasi temuan lain yang masih terpendam di situs tersebut tetap terbuka.
