Beberapa warga di Desa Curah Tatal, Kecamatan Arjasa geram lantaran kepala desa (kades) Suswanto ketika terpilih berjanji akan memenuhi kebutuhan warga, seperti ketersediaan air bersih. Namun, faktanya setelah dilantik pada bulan Desember 2022 hingga saat ini, janji tersebut tidak pernah ditepati. Kepala desa ini selain berjanji menyediakan kebutuan air bersih juga menyediakan jalan paving untuk lalu lintas warga ke musalla. Kemudian juga berjanji akan memperbaiki kualitas pelayanan di desa.
Tetapi, faktanya saat kades melakukan rekrutmen para perangkat desa diduga tidak transparan.
Salah satu warga Desa Curah Tatal, Adi mengatakan, sudah beberapa kali warga disini menuntut agar kades segera memenuhi janjinya. Padahal hal tersebut sudah disampaikan secara langsung oleh warga kepada kades. Bahkan waktu itu sempat datang ke kantor desa untuk mengingatkan janjinya tersebut.
“Padahal janji yang dilontarkan Kades itu sudah sering saya tanyakan. Bahkan, bukan cuma saya yang tanya, warga lain juga sudah sering mempertanyakan,” ucapnya.
Tetapi kata Adi, belum ada tanggapan secara pasti dari pihak kades atas nasib warga. Sejak dilantik sampai sekarang, sikap dan tindakannya justru sangat tidak memihak kepada masyarakat. Padahal, warga sangat berharap dengan dilantiknya kades Suswanto dapat mencarikan solusi masalah kesulitan untuk mendapatkan air bersih.
“Sebab, ketersediaan air bersih ini memang sangat dibutuhkan. Tapi kades setelah dilantik lupa dengan janjinya. Sampai sekarang warga tetap kesulitan untuk mendapatkan air bersih,” sebutnya.
Janji kades, kata Adi itu sudah jelas, bahkan tertulis untuk menyediakan air bersih. Dari bekal catatan tersebut, warga tidak akan tinggal diam. Kades harus tetap menepati janji untuk memenuhi ketersediaan air bersih.
“Pihaknya bersama warga akan terus menuntut janji yang sudah disepakati. Karena saat membuat pernjian itu sudah disumpah dan disaksikan banyak warga,” cetusnya.
Sementara itu, Adi juga mengaku, dirinya merasa terkejut ketika kebijakan yang dilakukan kades Suswanto ini tidak sesuai dengan janji janjinya. Seperti mengangkat kepala dusun tanpa ada pengumuman terlebih dahulu.
“Padahal sesuai aturan ketika ada rekrutmen perangkat terlebih dahulu harus di umumkan kepada masyarakat . Misalnya di dusun batellok butuh satu orang kadus. Maka rekrutmennya dari lima orang yang diambil yang punya pengaruh atau disegani. Lah ini faktanya tidak seperti itu, asal naruk orang saja,” jelasnya.
Dia menceritakan, dusun yang dirinya tempati tidak memiliki kadus yang berasal dari internal dusun tersebut. Justru, kades meletakkan satu orang dusun dari Desa Curah Tatal.
Sementara itu, Kades Curah Tatal, Suswanto mengatakan, kita ini sudah mulai membangun fasilitas air bersih. Proses pekerjaannya dilakukan secara bertahap hingga menyentuh seluruh masyarakat Curah Tatal.
“Memang benar saya pernah berjanji seperti itu. Tetapi yang kita prioritaskan adalah dusun yang berhasil memenangkan saya dengan perolehan suara terbanyak. Pernyataan ini saya sampaikan saat kampanye,” jelasnya.
Selanjutnya, Suswanto juga membantah adanya ketidak sesuaian dalam rekrutmen perangkat desa. Semua tahapan sudah diumumkan atau disampaikan kepada warga. Hanya saja ada beberapa dusun yang tidak ikut mendaftar.
“Seharusnya mereka kalau mau punya calon kadus daftarkan atau mendaftar sendiri. Ini malah justru ada beberapa dusun yang tidak ikut daftar,” pungkasnya.