Rudi Yuni
– 03 November 2023 | 10:11 – Dibaca 327 kali
Ketua Tim Penggerak PKK Trenggalek Novita Hardini saat bercengkerama bersama anak-anak di posyandu. (Foto: Rudi/Suaraindonesia.co.id)
TRENGGALEK, Suaraindonesia.co.id – Pemerintah Kabupaten Trenggalek terus menjaga kesehatan warganya agar tetap sehat. Hal itu disampaikan Ketua Tim Penggerak PKK Trenggalek, Novita Hardini.
Upaya tersebut telah mendapat apresiasi dari salah satu tim verifikasi lapangan kader posyandu berprestasi tingkat nasional tahun 2023, saat meninjau posyandu Krebet, Desa Wonoanti, Kecamatan Gandusari, pada hari Rabu (01/11/2023).
Novita juga menyampaikan apa yang disampaikan Luci Fransisca Situmorang bersama Tim Verifikasi Lapangan Kader Berprestasi Tingkat Nasional tahun 2023 saat meninjau langsung Posyandu.
“Apa yang dilakukan Trenggalek, sejalan dengan program Kementrian Kesehatan. Yang sehat memang harus terus dijaga agar tetap sehat. Di Trenggalek sendiri sejak tahun 2021 ada program yang bernama ‘Yang Sehat Yang Dibayar’. Program ini menyasar masyarakat kurang mampu dimana masyarakat yang dapat menjaga kesehatannya mendapatkan insentif dari pemerintah kabupaten,” tutur Novita.
Apresiasi selanjutnya terkait dengan upaya dan kiprah PKK dalam mendukung program-program pemerintah, seperti Dapur Cinta yang merupakan akronim dari Dapur Cegah dan Atasi Stunting dan Lansia. Menurut verifikator lapangan, itu merupakan salah satu langkah yang baik.
Suksesnya Posyandu dan program pemerintah tidak lepas dari peran PKK. Dapur Cinta sendiri merupakan penjabaran dari program Sareng Masak Sama Bu Novita (SMS Bu Novita). Ini merupakan kegiatan memasak bersama yang diinisiasi langsung oleh Ketua Tim Penggerak PKK Trenggalek.
“Stunting tidak melulu karena faktor ekonomi, bisa jadi karena anak tidak mau makan dan orang tua kurang kreatif dalam menciptakan menu makanan yang disukai anak, tanpa mengenyampingkan kandungan gizinya,” ujarnya.
Untuk itu, Novita gencar mengajak masyarakat untuk memasak bersama. Mereka bersama Pokja PKK terus berkeliling untuk memasak bersama dengan masyarakat. Tujuannya adalah agar mereka dapat kreatif dalam menciptakan menu makanan bergizi yang disukai oleh anak.
“Tidak harus mahal karena banyak bahan makanan yang terjangkau tapi mengandung gizi yang cukup. PKK telah membuat buku resep beragam menu masakan yang disukai anak beserta informasi kandungan gizi di dalamnya,” katanya.
“Sedangkan untuk Dapur Cinta, pemerintah Kabupaten Trenggalek telah mengalokasikan anggaran yang cukup besar untuk memberikan makanan bergizi kepada balita stunting, ibu hamil berisiko tinggi, dan lansia,” tandas Novita.
Novita melanjutkan bahwa pada bulan November, setiap jam makan siang mereka akan membeli makanan yang cukup gizi dari warung, dan warung tersebut nantinya akan mendistribusikannya kepada masyarakat.
Meskipun ada alokasi anggaran untuk mencegah stunting dan kemiskinan, pemerintah Kabupaten Trenggalek mengajak masyarakat yang mampu untuk ikut bergotong-royong membantu sesama yang membutuhkan di sekitar mereka.
“Kami berharap dengan saling bantu ini dapat mencapai target dan program pemerintah selama ini,” tutupnya. (Adv)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Rudi Yuni |
Editor | : Satria Galih Saputra |