Incentives for Properties Revealed by BTN Can Boost Housing Credit Performance

by -974 Views
Incentives for Properties Revealed by BTN Can Boost Housing Credit Performance

Kamis, 26 Oktober 2023 – 20:48 WIB

Jakarta – Insentif Pemerintah untuk sektor properti perumahan akan menjaga tren pertumbuhan penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) disambut baik oleh sektor perbankan, khususnya PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Bahkan, perseroan optimis kredit bisa tumbuh di level double digit.

Baca Juga:

Tips Menyiasati Hunian Mungil dan Minimalis dari Pakar

Direktur Consumer Bank BTN Hirwandi Gafar mengapresiasi langkah Pemerintah memberikan insentif tersebut, terutama untuk mempermudah masyarakat Indonesia memiliki hunian. Insentif tersebut, juga akan mendorong penyaluran KPR karena mayoritas calon pembeli rumah masih menjadikan KPR sebagai pilihan utama untuk memiliki rumah.

Seperti diketahui Pemerintah telah mengeluarkan kebijakan akan menanggung PPN untuk harga rumah sampai dengan Rp2 miliar. Pemerintah juga memberikan insentif bagi MBR berupa bantuan biaya pengurusan administrasi rumah mulai dari Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) dan lainnya mencapai Rp4 juta.

Baca Juga:

Polisi Geledah Rumah Firli Bahuri, KPK: Kami Hormati Proses Hukum

Ilustrasi rumah subsidi (Foto/Antara)

BTN sendiri, ujar Hirwandi, lebih dari 90 persen portofolio KPR BTN masih didominasi oleh rumah dengan harga di bawah Rp2 miliar, termasuk di dalamnya yakni segmen rumah murah. Selain fokus menyalurkan KPR Subsidi, BTN juga intens menyasar KPR Non-Subsidi yang membidik segmen emerging affluent. Strategi tersebut dieksekusi dengan membuka 3 Sales Center di BSD, Kelapa Gading, dan Surabaya.

Baca Juga:

Daftar Motor Listrik Murah-Meriah di Pameran IMOS 2023

“Hingga Agustus 2023, kami mencatatkan portfolio KPR baik Subsidi maupun Non-Subsidi tumbuh double digit di atas 10 persen. Dengan ada insentif tersebut, kami optimis tren pertumbuhan KPR masih berlanjut hingga akhir 2024,” ujar Hirwandi di Jakarta, Kamis (26/10).

Hirwandi juga menuturkan saat ini sebanyak hampir 90 persen dari total nasabah KPR BTN merupakan pembeli rumah pertama dengan pembelian langsung melalui lebih dari 7.000 mitra developer BTN. Sehingga, dengan stimulus Pemerintah tersebut, semakin banyak masyarakat Indonesia dapat memiliki hunian sendiri sehingga menekan angka backlog.

“Insentif ini selain untuk sektor perumahan, juga akan berdampak ekonomi nasional karena perumahan memberikan multiplier effect bagi 185 subsektor yang terkait dengan industri ini,” kata Hirwandi.

Rencananya akan ada 2 tahapan implementasi insentif PPN DTP tersebut. Tahap pertama, pemberian insentif pajak akan diberikan sebesar 100% pada November 2023-Juni 2024. Tahap kedua, diberikan sebesar 50 persen untuk periode Juli-Desember 2024.

Halaman Selanjutnya

Source: Dokumentasi BTN.

Halaman Selanjutnya