FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Meskipun kinerja ekspor Sulsel terlihat melambat, neraca perdagangan Sulsel masih terus berlanjut.
Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Bea Cukai Sulbangsel, Nugroho Wahyu Widodo mengatakan, dalam kondisi ekonomi yang membaik dan sedikit mengalami pertumbuhan, hal ini juga mendukung berbagai sektor ekonomi.
“Jadi surplus neraca perdagangan Sulsel terus berlanjut hingga memasuki bulan ke-45 dengan jumlah USD1,50 miliar,” katanya, kemarin.
Surplus dapat terus berlanjut meskipun terjadi penurunan dalam kinerja ekspor. Hingga Agustus, terjadi penurunan sebesar 18,37 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Hal lain yang terlihat adalah peningkatan kinerja impor sebesar USD659,33 juta dibandingkan tahun lalu. Oleh karena itu, hal ini harus dipertahankan.
“Jadi total surplus neraca perdagangan per Agustus pada perusahaan-perusahaan yang menggunakan fasilitas di kawasan berikat di Sulsel mencapai USD108,23 juta,” tambahnya.
Kepala Bidang Kepatuhan Internal, Kanwil DJBC Sulbagsel, Eva Arifah Aliyah menambahkan bahwa dari segi kinerja ekspor, komoditas seperti Nikel Matte, Hasil Laut, Ferro-Nickel, Semen, dan Pakan Ternak masih menjadi penyumbang terbesar untuk ekspor.
“Negara tujuan ekspor adalah Jepang, Tiongkok, AS, Australia, dan Malaysia,” ujarnya.
Dalam hal impor, komoditas yang menjadi penyumbang terbesar adalah BBM, gandum, mesin dan suku cadang, bahan pakan ternak, dan gula.
“Dengan negara asal impor dari Tiongkok, Singapura, Australia, Thailand, dan Argentina,” tambahnya.