Selasa, 24 Oktober 2023 – 13:32 WIB
Jakarta – PT United Tractors Tbk (UT) kembali mengadakan Kompetisi SOBAT 2023 sebagai upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan vokasi dan membentuk generasi muda yang kompeten dan siap berkontribusi dalam industri.
Baca Juga:
Kunjungan Kampus Customs Sebagai Edukasi Bea Cukai kepada Mahasiswa
Kompetisi SOBAT 2023 kali ini difokuskan pada tema “Inovasi Teknologi yang Bermanfaat untuk Menciptakan Generasi Berdaya Saing dalam Pendidikan Vokasi yang Berkelanjutan”.
Baca Juga:
Denpasar Youth Festival, Membuka Ruang bagi Kreativitas Generasi Muda
Peserta yang berpartisipasi dalam kompetisi ini meliputi siswa/i SMA/SMK/Sederajat serta mahasiswa dari Politeknik dan Universitas.
Alasan UT menyelenggarakan Kompetisi SOBAT 2023 adalah karena kurangnya inovasi di Program Studi Teknik Alat Berat (TAB).
Baca Juga:
Menyerap Tenaga Kerja, Industri SKT Berkontribusi Besar pada Perekonomian Daerah
Melalui kompetisi ini, UT berharap dapat memacu semangat generasi muda dalam mengembangkan inovasi di bidang TAB yang bermanfaat dan kompetitif. Kriteria penilaian dalam kompetisi ini berfokus pada kualitas inovasi yang memiliki potensi keunggulan kompetitif.
“Melalui program Kompetisi SOBAT 2023, UT berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pendidikan vokasi sekaligus mewujudkan Sustainable Development Goals (SDGs) poin keempat, yaitu pendidikan berkualitas. Selain itu, kompetisi ini juga merupakan implementasi dari 14 pilar program SOBAT untuk menumbuhkan, mendukung, dan mewujudkan ide-ide kreatif dan inovatif dari siswa/i dan mahasiswa dalam sekolah vokasi,” ujar CSR Manager UT, Himawan Sutanto dalam keterangan resmi yang diterima VIVA, Selasa, 24 Oktober 2023.
Sejak pertama kali diadakan pada tahun 2019, Kompetisi SOBAT selalu mendapatkan sambutan yang hangat, terlihat dari peningkatan jumlah peserta setiap tahunnya.
Pada Kompetisi SOBAT 2023, tercatat ada 2.716 peserta yang mengajukan 1.358 inovasi. Peserta kali ini berasal dari berbagai daerah: 1.071 dari Jawa, 108 dari Sumatera, 69 dari Sulawesi, 135 dari Kalimantan, dan 3 dari Papua.
Proses pengajuan inovasi diatur dalam beberapa tahap. Tahap awal melibatkan peserta untuk menulis dan mengajukan abstrak inovasi.
Kemudian, mereka diminta untuk menyusun makalah lengkap dan merancang prototipe berdasarkan abstrak yang telah diajukan. Pada tahap akhir, peserta yang terpilih dan memenuhi kriteria akan menerima dana bantuan untuk merealisasikan prototipe sesuai dengan desain yang telah diajukan. Selama proses ini, peserta akan mendapatkan pendampingan dari mentor dari tim Kompetisi SOBAT 2023.
Dengan diadakannya Kompetisi SOBAT 2023, UT bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan kompetensi siswa/i sekolah vokasi dan mahasiswa/i.
Harapannya, peserta yang terlibat akan menjadi individu yang kompetitif, tangguh, dan mampu berkontribusi bagi kemajuan Indonesia di masa depan.
Halaman Selanjutnya
“Melalui program Kompetisi SOBAT 2023, UT berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pendidikan vokasi sekaligus mewujudkan Sustainable Development Goals (SDGs) poin keempat, yaitu pendidikan berkualitas. Selain itu, kompetisi ini juga merupakan implementasi dari 14 pilar program SOBAT untuk menumbuhkan, mendukung, dan mewujudkan ide-ide kreatif dan inovatif dari siswa/i dan mahasiswa dalam sekolah vokasi,” ujar CSR Manager UT, Himawan Sutanto dalam keterangan resmi yang diterima VIVA, Selasa, 24 Oktober 2023.