Pemadaman listrik bergilir di Makassar telah berdampak negatif pada sektor ekonomi. Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) menjadi salah satu pelaku ekonomi yang sangat terdampak. Pengamat Ekonomi, Idrus Tabu, mengungkapkan bahwa pemadaman listrik oleh PLN secara umum merugikan banyak sektor, terutama sektor UMKM.
Idrus Tabu menjelaskan bahwa UMKM tidak memiliki modal yang kuat seperti industri besar, sehingga sangat sensitif terhadap perubahan biaya produksi. Pemadaman listrik ini sangat merugikan terutama bagi UMKM, karena dapat memengaruhi kepercayaan investor untuk berinvestasi. UMKM hanya memiliki modal terbatas dan sangat rentan serta sensitif terhadap setiap perubahan biaya produksi, termasuk biaya listrik.
Di sisi lain, usaha besar cenderung memiliki modal yang kuat dan dapat menggunakan berbagai cara untuk memotong biaya produksi. Mereka dapat mengandalkan cadangan modal yang dimiliki atau mencari sumber daya alternatif. Mereka juga dapat melakukan PHK, penurunan atau pemotongan gaji, pengurangan produksi, atau merencanakan ulang jadwal produksi.
UMKM tidak memiliki kemampuan seperti itu. Jika listrik terus-menerus mati, maka usaha UMKM akan mengalami penurunan kinerja atau kerugian. Namun demikian, jika pemadaman listrik terus berlanjut, usaha besar juga dapat terdampak pada akhirnya.
Dalam kesimpulannya, Idrus Tabu menyebutkan bahwa jika pemadaman listrik hanya bersifat sementara, usaha besar mungkin tidak terlihat terdampak secara signifikan. Tetapi jika pemadaman berlangsung dalam jangka waktu yang panjang, dampaknya akan dirasakan oleh semua pihak.