Pembangunan Proyek Bendungan Karangnongko Diharapkan Selesai pada Tahun 2026

by -131 Views

Jakarta – PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) memulai pembangunan Bendungan Karangnongko yang terletak di Kecamatan Kradenan Kabupaten Blora, Provinsi Jawa Tengah pada Kamis kemarin.
Groundbreaking dihadiri oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno. Direktur Utama Waskita karya Mursyid bersama Direktur Operasi II Dhetik Ariyanto dan pihak terkait lainnya.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengungkapkan, bendungan ini sudah lama dicita-citakan untuk membangun. Yang, memanfaatkan teknologi long storage sepanjang sungai Bengawan Solo.
Dia menjabarkan, secara teknis, Bendungan Karangnongko memiliki luas genangan 1.026,55 hektare dan kapasitas tampungan efektif sebesar 59,1 juta m3. Selain itu, dapat memberikan manfaat berupa suplai air daerah irigasi Karangnongko kiri 1.746 ha sebesar 2,85 m3/dt, suplai air daerah irigasi Karangnongko Kanan 5.203 ha sebesar 7,90 m3/dt, penyediaan air baku untuk Kabupaten Blora, Bojonegoro, Ngawi, dan Tuban sebesar 1,15 m3/dt, serta Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH).
Selain dapat menjadi pemasok air, Bendungan Karangnongko dapat mendukung pertanian masyarakat sekitar. “Semoga Bendungan Karangnongko ini dapat menjadi konektivitas pengembangan industri agro bisnis bagi para petani daerah sekitar. Sekali lagi terima kasih kepada Menteri PUPR bisa mengupayakan pembangunan ini,” kata Pratikno.
Sementara itu, Direktur Utama Waskita Karya Mursyid menyampaikan harapan yang sama bahwa pembangunan dapat berjalan dengan lancar dan tidak mengalami hambatan yang serius.
“Dengan dimulainya pekerjaan proyek Bendungan Karangnongko, harapannya Waskita dapat menyelesaikan pekerjaan tepat waktu dan menjaga kualitas dengan baik. Selain itu, diharapkan bendungan dapat memasok air baku dan dapat bermanfaat untuk masyarakat sekitar,” ucapnya.
Dia menjabarkan, untuk menunjang pekerjaan proyek dapat berjalan dengan lancar, tim proyek melakukan implementasi Building Information Modelling (BIM) 7D dalam pekerjaan proyek Bendungan Karangnongko.
Selain memanfaatkan teknologi BIM, Waskita juga memberdayakan lebih dari 70 persen pekerja lokal pada proyek ini. Perseroan ingin menunjukkan adanya kolaborasi yang baik antara tim proyek dengan masyarakat sekitar.
“Pembangunan yang didanai menggunakan dana APBN ini akan dikerjakan dalam 1.218 hari dan ditargetkan selesai pada akhir 2026. Selain itu, Waskita berkomitmen menjamin kualitas konstruksi proyek Bendungan ini dan menjadikan bendungan sebagai fungsinya yaitu dapat memenuhi kebutuhan air untuk masyarakat Indonesia, mulai dari penyedia air baku sebagai air minum, irigasi, pembangkit listrik, pengendali banjir serta pengembangan sektor pariwisata,” tambahnya.
“Saat ini, Perseroan fokus untuk selalu mengutamakan aspek-aspek tata kelola yang baik, terutama dalam hal transparansi, lean construction serta efisiensi dan efektivitas dalam menjalankan proses bisnis. Kami berkomitmen proyek ini bisa memenuhi seluruh keinginan dari stakeholder untuk mewujudkan seluruh target yang diinginkan,” tutup Mursyid.