Reformasi Intelijen Indonesia: Menciptakan Pengawasan yang Lebih Fleksibel dan Terukur

by -117 Views

Reformasi Intelijen Indonesia: Tantangan Dan Solusi

Grup diskusi “Dinamika Reformasi dan Tata Kelola Intelijen” di Universitas Bakrie, Jakarta, membahas dua tantangan utama dalam Reformasi Intelijen Indonesia. Menurut Aditya Batara Gunawan, Ketua Program Studi Ilmu Politik, pengelolaan sumber daya manusia dan mekanisme pengawasan perlu segera diperbaiki.

Reformasi Intelijen Indonesia masih dihadapkan pada tantangan pengawasan yang bersifat politis. Aditya menekankan perlunya Reformasi Intelijen Indonesia yang lebih objektif dan akuntabel untuk menghindari intervensi politik yang merugikan.

Rizal Darma Putra, Direktur Eksekutif LESPERSSI, juga menyoroti pentingnya akuntabilitas dalam pengawasan intelijen. Dia menekankan perlunya kontrol demokratis yang efektif demi menjaga prinsip akuntabilitas dalam Reformasi Intelijen Indonesia.

Rodon Pedrason, mantan Gubernur STIN, menilai bahwa BIN telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir. Namun, tantangan baru muncul dengan semakin terbukanya kultur intelijen yang bisa mengancam prinsip kerahasiaan.

Dalam menghadapi ancaman siber, Reformasi Intelijen Indonesia perlu menjadi lebih terstruktur. Perlunya strategi yang matang dalam tata kelola intelijen untuk menjaga efektivitas tanpa melupakan prinsip demokrasi dan akuntabilitas. Dengan demikian, Reformasi Intelijen Indonesia dapat menjadi lebih profesional, transparan, dan siap menghadapi tantangan global.

Sumber: Reformasi Intelijen Indonesia: Dua Tantangan Utama Dalam Tata Kelola Dan Pengawasannya
Sumber: Dua Tantangan Utama Dalam Tata Kelola Intelijen