Pengusaha toko alat listrik di Makassar, Yudhi Pratama Karsa, mengungkapkan kekecewaannya terhadap pendapatan yang menurun akibat popularitas e-commerce. Omzet toko Yudhi yang dahulu mencapai rata-rata Rp850 ribu per hari sejak sebelum tahun 2018, kini hanya berkisar Rp100 ribu hingga Rp150 ribu per hari. Jumlah pelanggan yang berbelanja di tokonya pun turun drastis dari belasan orang menjadi hanya tiga orang.
Kesulitan ekonomi yang dihadapi oleh Yudhi membuatnya terpaksa harus terus menerus berutang ke bank untuk menutupi kebutuhan sehari-hari. Dia merasa tertinggal dengan semakin pesatnya pertumbuhan toko online yang akhirnya mematikan banyak toko kecil seperti miliknya. Meskipun ia tergiur untuk menjual secara online, namun bersaing dengan grosiran yang juga menjual di platform e-commerce menjadi tantangan tersendiri.
Yudhi juga merasa bahwa tidak adanya regulasi yang mengatur harga jual terendah dari pemerintah membuatnya sulit untuk bersaing dengan harga grosiran. Keluhan ini juga dibagikan oleh anggota Komunitas Pedagang Lokal Indonesia melalui grup WhatsApp yang mereka miliki. Banyak dari mereka mengalami penurunan bisnis yang signifikan akibat dampak e-commerce yang semakin memengaruhi usaha kecil dan menengah di Indonesia.
