Profil Umar Wirahadikusumah: Wakil Presiden RI ke-4

by -65 Views

Umar Wirahadikusumah, Wakil Presiden ke-4 Republik Indonesia, mencuri perhatian publik setelah kehilangan istri tercintanya, Karlinah Djaja Atmadja pada Senin, 6 Oktober lalu. Salah satu tokoh militer dan negarawan yang pernah mendampingi Presiden Soeharto, Umar Wirahadikusumah, dikenal sebagai sosok dengan etos kerja tinggi dan dedikasi yang besar terhadap bangsa Indonesia.

Dilahirkan di Situraja, Sumedang, Jawa Barat, pada 10 Oktober 1924, Umar Wirahadikusumah memiliki latar belakang keluarga bangsawan. Meskipun ibunya meninggal saat ia masih kecil, Umar tumbuh dalam disiplin yang kuat di bawah asuhan neneknya di Cicalengka. Setelah menempuh pendidikan dasar hingga menengah, Umar bergabung dengan Pasukan Pembela Tanah Air (PETA) dan kemudian Tentara Keamanan Rakyat (TKR) setelah kemerdekaan Indonesia.

Dalam karier militernya, Umar memiliki peran penting dalam berbagai penumpasan pemberontakan dan konflik di Indonesia. Sebagai Panglima Kodam V/Djayakarta, Umar berperan dalam penanganan Gerakan 30 September (G30S/PKI) pada 1965. Dukungannya terhadap Soeharto dalam pengendalian situasi Jakarta pada masa itu membuktikan integritas dan keberaniannya.

Setelah berkarier di militer, Umar Wirahadikusumah menjadi Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) sebelum diangkat menjadi Wakil Presiden RI pada 11 Maret 1983. Menjabat hingga 1988, Umar dikenal sebagai pejabat yang tegas dan jujur, bahkan sering melakukan inspeksi mendadak. Pengabdiannya kepada bangsa dan negara diakui dengan sejumlah penghargaan, baik dari dalam maupun luar negeri.

Umar Wirahadikusumah meninggal pada 21 Maret 2003 setelah berjuang melawan penyakit jantung dan paru-paru. Jenazahnya dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan. Sementara sang istri, Karlinah Djaja Atmadja, juga telah meninggal dunia pada Senin, 6 Oktober 2025, dan dimakamkan berdampingan dengan suaminya di TMP Kalibata. Kepergian Umar Wirahadikusumah meninggalkan kesan mendalam bagi Indonesia, sebagai negara yang diperjuangkannya selama bertahun-tahun.

Source link