Pemerintah pusat menginisiasi uji coba digitalisasi bantuan sosial (bansos) di Banyuwangi, sebagai langkah untuk meningkatkan transparansi, akurasi, dan ketepatan sasaran dalam penyaluran bantuan. Warga Desa Kemiren dan Kelurahan Lateng berpartisipasi dalam uji coba perdana secara antusias, menggunakan aplikasi Portal Perlinsos atau bantuan agen perlinsos. Digitalisasi ini diharapkan dapat menghilangkan penerima ganda dan memastikan bansos tepat sasaran. Dukungan juga datang dari tokoh agama, yang melihat digitalisasi sebagai langkah positif untuk mengurangi penyimpangan dalam penyaluran bansos. Warga penerima manfaat menyambut harapan baru ini, sembari berharap untuk mendapatkan bansos yang seharusnya. Bupati Banyuwangi turut memantau uji coba ini dan menyatakan kepuasan terhadap partisipasi warga serta pembagian bansos yang merata. Digitalisasi bansos memberi opsi pendaftaran melalui aplikasi Portal Perlinsos atau agen perlinsos di lapangan. Pencatatan data digital ini akan dibuka secara luas untuk warga Banyuwangi mulai Oktober, dengan tujuan untuk memastikan keabsahan data sekaligus memberikan kesempatan bagi warga yang merasa tidak lolos untuk mengajukan sanggahan. Penyaluran bansos pada tahun yang akan datang akan memanfaatkan hasil pendataan digital ini dalam program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Nontunai (BPNT). Meskipun masih dalam tahap uji coba, digitalisasi bansos di Banyuwangi menandai langkah yang positif dalam meningkatkan efisiensi dan transparansi dalam penyaluran bantuan sosial.
Uji Coba Digitalisasi Bansos di Banyuwangi: Respon Positif Warga
