PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI telah berhasil memanfaatkan integrasi data kependudukan bersama Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) untuk mengoptimalkan operasional mereka. Inovasi ini dianggap sebagai langkah penting dalam meningkatkan efisiensi operasional, mempercepat layanan, dan meningkatkan kepercayaan nasabah. Menurut Direktur Operations BRI, Hakim Putratama, kerja sama dengan Dukcapil memungkinkan BRI untuk meningkatkan proses verifikasi dan manajemen risiko, yang pada akhirnya memungkinkan pencairan kredit mikro hingga Rp1 triliun per hari. Dengan akses data yang luas dan akurat, BRI dapat memberikan layanan yang lebih cepat, efisien, dan aman bagi nasabah mereka.
Sebagai bank dengan jumlah nasabah terbanyak di Indonesia, BRI mencatat sekitar 500 ribu akses ke Dukcapil setiap harinya untuk memproses data nasabah dan calon nasabah. Sebelum adanya integrasi data, proses verifikasi nasabah memakan waktu berjam-jam dan mempengaruhi kualitas layanan. Namun, sekarang dengan sistem yang terhubung langsung ke database kependudukan nasional, proses tersebut menjadi lebih efisien, cepat, dan akurat.
Menurut Hakim, tanpa akses ini, BRI tidak akan bisa mencairkan kredit mikro hingga Rp1 triliun per hari. Dampaknya tidak hanya dirasakan oleh BRI, tetapi juga oleh program-program pemerintah yang dikelola oleh bank tersebut, seperti penyaluran Bansos dan KUR. Kerja sama strategis dengan Dukcapil memungkinkan BRI untuk terus meningkatkan layanan dan operasional mereka, sekaligus mendukung upaya pemerintah dalam program-program yang berdampak sosial dan ekonomi.