Suasana hearing DPRD Sidoarjo bersama warga perumahan Mutiara Harum, Mutiara Regency, Mutiara City terjadi di Aula DPRD Sidoarjo pada Kamis (14/8/2025). Kepadatan lalu lintas di kawasan Banjarbendo, Dukuh, dan Jati Selatan 1 menjadi masalah utama yang disoroti dalam pertemuan tersebut. Dilaporkan kehadiran Wakil Ketua DPRD Sidoarjo Warih Andono (Fraksi Golkar), Suyarno (Fraksi PDI Perjuangan), serta Ketua dan Anggota Komisi C DPRD Sidoarjo, Kadis PU BMSDA Sidoarjo, Dinas Perkim Sidoarjo, Kabag Hukum Pemkab Sidoarjo, Dishub Provinsi Jatim, dan pihak terkait lainnya. Warga menyampaikan kekhawatiran mereka terkait keterbatasan lebar jalan di area tersebut yang hanya sekitar 3,5 meter. Jalan tersebut sering digunakan oleh warga setempat dan penghuni perumahan di Desa Sidodadi, Sepande, dan Banjarbendo, termasuk Mutiara City. Seorang perwakilan warga mengungkapkan bahwa kegiatan warga yang sering menggunakan badan jalan untuk acara tertentu mempersempit jalan tersebut, bahkan kadang menyebabkan jalan tertutup, menghambat akses warga ke Jalan Raya Jati atau jalan protokol utama. Tentang penolakan warga Perumahan Mutiara Regency terhadap penggunaan jalan lingkungan mereka sebagai jalur alternatif, situasinya menjadi semakin rumit. Namun, di sisi lain, warga Perumahan Mutiara Harum di tepi Jalan Raya Jati memperbolehkan penggunaan jalannya dengan syarat keamanan dan kenyamanan penghuni harus tetap terjaga. Disampaikan bahwa seluruh Prasarana, Sarana, dan Utilitas (PSU) dari Perumahan Mutiara Harum, Mutiara Regency, dan Mutiara City telah diserahterimakan kepada Pemerintah Kabupaten Sidoarjo. Ini menunjukkan bahwa kewenangan pengaturan dan perencanaan konektivitas jalan berada di tangan pemerintah daerah sesuai regulasi. Dalam respons terhadap masalah yang diungkapkan, perwakilan DPRD Sidoarjo hadir untuk menindaklanjuti keluhan warga dengan berkoordinasi bersama pemerintah daerah guna menemukan solusi terbaik. Wakil Ketua DPRD Sidoarjo, Warih Andono, berjanji untuk mendorong Pemkab Sidoarjo agar segera melakukan penataan dan evaluasi jaringan jalan demi kelancaran mobilitas warga.
Keluhan Warga Banjarbendo terkait Kemacetan dan Akses Terbatas
