Pemerintah Berikan Subsidi Upah ke 277 Ribu Guru: Apakah Anda Termasuk?

by -6 Views

Di Triwulan II-2025, aktivitas manufaktur global terlihat melambat berdasarkan sejumlah indikator. Index PMI global mencatat adanya zona kontraksi, sedangkan harga komoditas fluktuatif cenderung menurun. Konflik geopolitik antara Iran dan Israel dengan dukungan dari Amerika Serikat juga berdampak signifikan, terutama terhadap lonjakan harga minyak yang mencapai 8% sebelum stabil kembali.

Volume perdagangan dan investasi global diprediksi akan tumbuh tipis atau bahkan mengalami penurunan. IMF dan World Bank telah menurunkan proyeksi pertumbuhan global untuk tahun 2025. Di tengah kondisi global yang kurang menguntungkan ini, Menkeu Sri Mulyani Indrawati menegaskan bahwa kondisi ekonomi Indonesia masih relatif kuat. Inflasi inti tetap terjaga di level 1,9% dan ekspor masih terjaga walaupun adanya kebijakan tarif sembarangan yang diterapkan oleh Presiden Trump.

Meskipun demikian, aktivitas manufaktur domestik Indonesia mencatat perlambatan yang mengkhawatirkan, mencerminkan dampak dari perlambatan ekonomi global. Penjualan semen dan mobil menurun secara signifikan, sementara sektor keuangan juga mengalami volatilitas yang meningkat akibat berbagai kebijakan sepihak dan situasi konflik di Timur Tengah. Situasi global yang kurang stabil ini memicu penurunan keyakinan investor dan pelaku bisnis, yang kemungkinan akan berdampak negatif pada pertumbuhan ekonomi dalam jangka pendek.

Source link