Pelantikan pejabat eselon II Pemerintah Kabupaten Jember baru-baru ini menyisakan banyak sorotan. Bupati Jember, Muhammad Fawait, melakukan rotasi lima pejabat dalam acara pelantikan yang diselenggarakan di Pendopo Wahyawibawagraha. Rotasi ini bukan hanya sekadar seremonial, tetapi merupakan langkah strategis untuk meningkatkan efektivitas kinerja birokrasi di Jember.
Dalam pernyataannya kepada wartawan setelah acara, Fawait menyebut bahwa rotasi ini tidak hanya terjadi di eselon II, namun juga akan melibatkan posisi di eselon III dan IV. Selain itu, ia menekankan pentingnya keterbukaan informasi publik dan transparansi aktivitas harian setiap organisasi perangkat daerah (OPD) bagi masyarakat.
Rotasi jabatan tersebut juga beriringan dengan pembahasan perubahan Susunan Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) Pemerintah Kabupaten Jember. Fawait menegaskan bahwa kebijakan yang diambil akan disesuaikan dengan Perda SOTK yang diperkirakan akan disahkan dalam beberapa hari ke depan.
Berbagai pejabat pindah posisi dalam pelantikan tersebut, menunjukkan dinamika yang terjadi di lingkungan birokrasi Pemerintah Kabupaten Jember. Hal ini mencakup pergeseran seperti Bambang Rudianto dari Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan ke Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). Begitu pula dengan pejabat lainnya yang mengalami perubahan jabatan yang mencolok.
Meskipun terdapat kritik terhadap rotasi cepat ini, terutama terkait dengan status pelaksana tugas, Fawait menyatakan bahwa hal tersebut adalah hal yang biasa dalam dinamika birokrasi. Dengan begitu, pelantikan pejabat eselon II di Pemerintah Kabupaten Jember bukan hanya merupakan serangkaian formalitas biasa, melainkan langkah strategis untuk memperbaiki kinerja birokrasi dan memberikan kesegaran dalam struktur organisasi.
