Potensi Industri Hijau Indonesia sebagai Tren Energi Terbaru

by -23 Views

Wakil Menteri Perindustrian, Faisol Riza, menyatakan bahwa transisi energi bukan hanya tanggung jawab lingkungan, tetapi juga peluang strategis untuk mendukung pertumbuhan industri hijau di Indonesia. Pernyataan ini disampaikan dalam forum 5th Australia – Indonesia Energy Transition Dialogue di Jakarta. Forum ini menghadirkan pemangku kepentingan dari Indonesia dan Australia untuk membahas transisi energi sebagai momentum penting dalam mendorong transformasi industri yang berkelanjutan.

Sektor industri di Indonesia memainkan peran penting dalam agenda dekarbonisasi nasional dengan kontribusi lebih dari 40% terhadap konsumsi energi nasional dan 17,5% terhadap PDB pada kuartal pertama 2025. Untuk mencapai target Net Zero Emission pada tahun 2050, Kemenperin telah merumuskan beberapa strategi, termasuk efisiensi energi, pengembangan Standar Industri Hijau, dan Roadmap Dekarbonisasi Industri untuk sembilan subsektor prioritas.

Subsektor tersebut mencakup industri semen, pupuk, logam, pulp dan kertas, kimia, tekstil, keramik dan kaca, makanan dan minuman, serta otomotif. Kemenperin juga mendorong pengembangan Kawasan Industri Hijau dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia di bidang energi bersih. Investasi hijau dalam infrastruktur industri didorong untuk memperkuat praktik industri saat ini menuju ekonomi hijau masa depan.

Faisol menegaskan pentingnya kerja sama lintas negara dalam inovasi, alih teknologi, serta kebijakan pendukung seperti insentif fiskal dan mekanisme harga karbon untuk mendukung transformasi industri. Dia berharap dialog antara Indonesia dan Australia menjadi momen refleksi, keberanian, dan aksi kolektif dalam mewujudkan industri Indonesia yang lebih ramah lingkungan dan berdaya saing global. Forum ini merupakan bagian dari upaya percepatan transformasi sektor industri nasional menuju masa depan yang rendah emisi dan berkelanjutan sesuai dengan komitmen Indonesia terhadap pengendalian perubahan iklim.

Source link