Toko Buku Terpuruk Akibat Kemiskinan, Pengamat Mengkritik

by -16 Views

Toko buku semakin sepi dan menghadapi masalah keuangan, seperti yang terlihat di toko buku di daerah Kwitang, Jakarta. Pengamat Kebijakan Publik, Gigin Praginanto menyoroti menurunnya minat baca masyarakat. Menurutnya, kekurangan waktu karena kemiskinan membuat orang Indonesia fokus untuk bekerja keras demi memenuhi kebutuhan sehari-hari. Ketua Umum Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI), Arys Hilman Nugraha, mengungkapkan keprihatinan terhadap industri penerbitan buku di Indonesia yang sedang mengalami krisis. Disrupsi teknologi dan pergeseran minat baca ke media sosial serta platform video telah berdampak signifikan pada industri penerbitan dengan menurunnya penjualan buku dan jumlah penerbit aktif. Presiden Direktur Big Bad Wolf, Uli Silalahi, berpendapat bahwa penutupan toko buku tidak sepenuhnya berkaitan dengan minat baca masyarakat. Salah satu saran untuk meningkatkan minat baca adalah dengan membuat membaca buku menjadi bagian dari kurikulum sekolah, seperti yang dilakukan di Singapura. Inisiatif ini diharapkan dapat mendorong minat baca dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya literasi di kalangan generasi muda.

Source link