Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, melakukan penanaman mangrove di kawasan wisata Dermaga A, Kelurahan Untia, Kecamatan Biringkanaya, Makassar sebagai upaya untuk menjaga ekosistem dan menghadapi krisis iklim. Dalam kegiatan tersebut, dia menegaskan pentingnya pelestarian mangrove dalam menghadapi tantangan lingkungan yang semakin kompleks. Kegiatan penanaman mangrove tersebut merupakan hasil kolaborasi antara Pemerintah Kota Makassar dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia. Munafri menjelaskan bahwa hutan mangrove memiliki peran penting tidak hanya sebagai pelindung alami garis pantai, tetapi juga sebagai habitat bagi biota laut.
Dalam sambutannya, Wali Kota menyatakan bahwa pelestarian mangrove juga dapat membuka peluang usaha bagi masyarakat pesisir, seperti wisata edukasi berbasis alam dan budidaya kepiting bakau. Hal ini memberikan kesempatan bagi masyarakat setempat untuk tetap menjaga ekonomi dan lingkungan secara berkelanjutan. Munafri juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk turut serta dalam menjaga lingkungan, bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja. Dia menegaskan bahwa dengan kolaborasi dari berbagai pihak, pelestarian ekosistem mangrove dapat menjadi lebih efektif.
Kegiatan penanaman mangrove ini dihadiri oleh berbagai tokoh dan jajaran pemerintahan setempat, serta kelompok pemerhati lingkungan. Semua pihak sepakat bahwa pelestarian mangrove bukan hanya penting untuk saat ini, tetapi juga untuk memastikan masa depan generasi mendatang terjaga dengan baik. Munafri berharap dengan upaya bersama ini, potensi dari kawasan seperti Untia dapat dimanfaatkan secara optimal untuk keberlangsungan lingkungan dan ekonomi yang berkelanjutan. Seluruh peserta kegiatan sepakat bahwa peran aktif semua pihak diperlukan dalam menjaga keberlanjutan ekosistem mangrove.