Pengembangan Indonesia Growth Project (IGP) Morowali sudah mencapai 81 persen dengan nilai investasi sebesar Rp37,5 triliun. Vale mengumumkan melalui akun Instagram @ptvaleindonesia bahwa proyek tersebut akan terus berlanjut hingga Mei 2025. Pembangunan area pelabuhan, tambang, nursery, dan infrastruktur pendukung lainnya telah dilakukan, serta first cut telah dilakukan untuk memulai fase operasional proyek. Aktivitas penambangan berlangsung di Bungku Timur, dengan bijih nikel diolah pada fasilitas pengolahan berteknologi RKEF di Desa Sambalagi. Kerja sama antara PT Vale dengan Taiyuan Iron & Steel (Grup) Co., Ltd (TISCO) dan Shandong Xinhai Technology Co., Ltd (Xinhai) membuat pabrik RKEF di Morowali menjadi yang kedua dengan emisi karbon terendah di Indonesia setelah smelter PT Vale di Sorowako. IGP Morowali akan menjadi proyek pengembangan kedua PT Vale yang diresmikan, setelah Proyek Pomalaa yang diresmikan pada November 2022.
Proyek IPG Morowali: Nilai Investasi Rp37,5 Triliun Capai 81% pada Mei 2025
