Properti Tahan Guncangan: PIK Menjadi Tolak Ukur Nasional

by -19 Views

Di tengah kondisi ekonomi yang tidak stabil, sektor properti di Indonesia tetap menunjukkan ketahanan yang kuat. Bambang Ekajaya, Wakil Ketua Umum DPP Real Estat Indonesia (REI), mengakui keberhasilan pengembangan properti di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK) sebagai contoh prestasi yang terus berkembang meskipun dihadapkan dengan berbagai tantangan pasar.

Menurut Bambang, PIK telah menjadi patokan dalam industri properti di Indonesia. Meskipun kondisi pasar berfluktuasi, namun pengembangan terus berlanjut dari PIK 1 hingga PIK 3 dan seterusnya. Hal ini menunjukkan bahwa konsep pengembangan yang kuat dan konsisten tetap mampu mendapatkan respons positif dari pasar.

Dengan jumlah backlog hunian mencapai 15 juta unit menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2024, menunjukkan bahwa kebutuhan akan tempat tinggal masih jauh dari terpenuhi. Bambang menekankan bahwa lebih dari 70% kebutuhan properti saat ini berasal dari segmen masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dan menengah bawah (MBT).

Namun, di sisi lain, Bambang menyoroti kurangnya alokasi subsidi perumahan bagi MBR. Dengan target subsidi hanya 420 ribu unit pada tahun 2025, jauh dari kebutuhan sebesar 3 juta unit setiap tahunnya, menimbulkan kesenjangan yang perlu segera diatasi dengan kebijakan yang lebih agresif dan dukungan dari berbagai pihak, termasuk sektor swasta, jika tidak, backlog akan semakin sulit untuk diatasi.

Menurut Bambang, saat ini merupakan peluang emas bagi investor dengan dana tunai. Ada banyak lahan dan properti komersial yang ditawarkan dengan harga di bawah pasar. Dengan begitu, investor dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk melakukan investasi properti yang menguntungkan.

Source link