Pemerintah Tegaskan Tetap Menjaga Stabilitas Harga Gabah dan Beras
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, menegaskan komitmen pemerintah untuk berpihak kepada petani dalam negeri dan mempertahankan stabilitas harga gabah hingga beras. Pernyataan ini disampaikan setelah rapat koordinasi di kantor Kemenko Pangan, Jakarta, di mana Arief mengungkapkan bahwa pemerintah selalu mengutamakan kepentingan petani dalam kebijakan harga. Meskipun terjadi penurunan harga beras dunia, pemerintah tetap memastikan bahwa harga gabah minimal tetap di Rp6.500 per kilogram.
Arief menekankan pentingnya mempertahankan kebijakan berpihak kepada petani lokal, terlepas dari penurunan harga beras global yang juga memengaruhi pasar beras lokal. Dalam beberapa bulan ke depan, harga gabah diperkirakan akan mengalami peningkatan akibat penurunan produksi. Faktor lain yang memengaruhi pasar beras global adalah kebijakan ekspor India yang sebelumnya menahan pasokan untuk pasar internasional.
India, yang sebelumnya membatasi ekspor berasnya, kini kembali membuka akses ekspor. Hal ini menyebabkan peningkatan pasokan beras di pasar global dan menurunkan harga. Dampak dari kebijakan ini juga dirasakan oleh Indonesia, di mana tingginya pasokan beras global membuat harga beras lokal mengalami koreksi. Meskipun demikian, pemerintah tetap berupaya untuk menjaga stabilitas harga gabah dan beras di dalam negeri.
Dengan demikian, langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah dalam menjaga harga pangan lokal menjadi kunci utama dalam mendukung kesejahteraan petani di Indonesia. Kebijakan tersebut diharapkan dapat memberikan perlindungan dan kepastian harga bagi petani, serta menjaga ketahanan pangan di Indonesia. Selain itu, berbagai upaya juga terus dilakukan untuk mengantisipasi fluktuasi pasar global yang dapat berdampak pada harga pangan lokal.