Banyuwangi dipilih sebagai lokasi pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Land Base berkapasitas 100 Mega Watt (MW). Pada prinsipnya, Pemerintah Daerah siap mendukung kelancaran pembangunan tersebut. Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, menyatakan bahwa pembangunan PLTS di Banyuwangi merupakan bagian dari program energi baru terbarukan yang mendukung target net zero emisi pada tahun 2060. Tim PT. PLN Indonesia Power telah mengunjungi Banyuwangi dan berkomunikasi dengan Bupati Ipuk untuk melanjutkan rencana pembangunan tersebut.
Pembangunan PLTS ini akan dimulai pada akhir 2025 dengan target selesai pada 2026. Pembangunan PLTS di Banyuwangi telah masuk dalam Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL). PLTS ini direncanakan akan menjadi salah satu PLTS Land Base terbesar di Indonesia, dengan lahan seluas 130 hektar yang terletak di Kecamatan Kalipuro yang memiliki tingkat iradiansi matahari yang tinggi. Listrik yang dihasilkan oleh PLTS ini akan terhubung ke sistem koneksi tegangan salur 150 KV Jawa Bali untuk memenuhi kebutuhan listrik di dua pulau tersebut.
Tim PT. PLN Indonesia Power mengungkapkan rasa terima kasih atas dukungan dan kemudahan yang diberikan oleh Pemkab Banyuwangi dalam pembangunan PLTS ini. Dengan adanya pembangunan PLTS di Banyuwangi ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam peningkatan energi terbarukan dan mendukung target pemerintah untuk mencapai net zero emisi.
