Patung asli Gajah Mungkur di Rumah Gajah Mungkur, Gresik, masih berdiri kokoh meski telah berusia 129 tahun. Berbeda dengan patung replika Gajah Mungkur di Simpang Lima Petrokimia, Kabupaten Gresik yang mulai retak meski baru dibangun lima tahun lalu. Patung asli menampilkan sosok gajah secara realistis, sedangkan patung replika terlihat tidak proporsional tanpa telinga, mata, mulut, dan lubang belalai.
Rumah Gajah Mungkur dibangun sejak tahun 1896 dan hingga kini masih kokoh berdiri. Choiri, generasi keempat ahli waris Rumah Gajah Mungkur, memberikan pandangannya tentang patung replika Gajah Mungkur yang dibuat tanpa melibatkan keluarga sebagai ahli waris. Choiri menilai anggaran sebesar Rp1 miliar yang digunakan untuk patung replika seharusnya dialokasikan lebih baik untuk revitalisasi kampung heritage di sekitar Rumah Gajah Mungkur.
Pembangunan patung replika Gajah Mungkur dilakukan pada 2019 di Simpang Lima Sukorame, Gresik. Patung ini menjadi perbincangan di media sosial setelah muncul kabar pembangunan patung biawak di Kabupaten Wonosobo yang hanya menelan biaya Rp50 juta. Dengan sudut pandang Choiri, patung asli Gajah Mungkur yang berdiri sejak 1896 masih dianggap sebagai simbol keberanian.