Penyaluran dana Program Keluarga Harapan (PKH) di Desa Sumbersalak, Kecamatan Curahdami, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, ternyata disalahgunakan oleh oknum tak bertanggung jawab. Melalui investigasi eksklusif, ditemukan berbagai modus penyimpangan yang mencengangkan dan menyayat hati nurani. Sebanyak 28 dari 124 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Desa Sumbersalak diidentifikasi sebagai korban penyimpangan setelah menghadiri klarifikasi resmi dari Dinas Sosial. Seiring waktu, angka korban diperkirakan akan terus bertambah karena banyak KPM yang absen dalam klarifikasi, diduga karena tekanan dan intimidasi.
Salah satu modus penyimpangan yang diungkap adalah penguasaan kartu ATM KPM oleh oknum tertentu yang merupakan agen pencairan dari pendamping PKH. Selain itu, juga ditemukan praktik “pencairan senyap” dimana bantuan PKH dicairkan tanpa sepengetahuan pemilik hak. Terdapat bukti transaksi yang menunjukkan dana PKH milik KPM ditransfer ke rekening orang lain, bukan kepada KPM yang seharusnya menerimanya.
Selain itu, beberapa KPM juga mengalami pemotongan nilai bantuan yang seharusnya diterima. Ada yang hanya menerima sebagian kecil dari nilai bantuan yang seharusnya diterima mereka. Sebuah kasus yang merisaukan dan menunjukkan penyimpangan yang melanggar hak rakyat miskin. Program PKH yang seharusnya menjadi simbol kepedulian terhadap rakyat miskin, tercoreng oleh ulah segelintir oknum yang menjadikan dana sosial sebagai kesempatan untuk mengambil keuntungan pribadi.
Masyarakat menunggu langkah tegas dari aparat penegak hukum, sementara korban dan pihak terkait meminta agar keadilan ditegakkan. Suara rakyat kecil telah terampas dan sudah saatnya keadilan dicari di desa-desa yang sering terlupakan. Kasus ini tidak boleh dibiarkan begitu saja, karena bukan hanya sekedar penyelewengan, melainkan pengkhianatan terhadap hak rakyat miskin. Semua pihak berharap agar keadilan bisa tersaji dalam kasus ini.
