Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Jember, Ghyta Eka Puspita, menerima Anugerah Puspa Bangsa dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak atas inisiatif program “Mlijo Cinta”. Program ini memberikan gerobak yang layak kepada perempuan yang bekerja di sektor informal sebagai bentuk keadilan sosial. Ghyta menjelaskan bahwa program ini tidak hanya tentang pemberian gerobak, tetapi juga memberi ruang kepada perempuan yang selama ini bekerja dalam diam. Data dari BPS menunjukkan bahwa lebih dari 60 persen perempuan pekerja berada di sektor informal, tanpa jaminan sosial dan suara dalam kebijakan.
Program Mlijo Cinta di Jember memberikan akses modal mikro, jaminan BPJS Ketenagakerjaan, layanan kesehatan gratis, dan beasiswa bagi anak-anak para pedagang. Program ini juga mengubah narasi tentang perempuan sebagai agen perubahan dalam komunitas. Bupati Jember, Ning Ghyta, menyadari pentingnya keberpihakan terhadap perempuan marginal dalam birokrasi yang maskulin. Program seperti Mlijo Cinta diharapkan membuka ruang kebijakan inklusif dan paradigma pembangunan berbasis keadilan sosial.
Ning Ghyta berencana memperluas program Mlijo Cinta ke pedagang kaki lima perempuan dan sektor informal lainnya. Namun, ia menekankan bahwa perubahan sistemik memerlukan reformasi dalam pandangan siapa yang layak dibantu dan dihormati. Meskipun para pedagang masih menghadapi berbagai tantangan di sehari-hari, peningkatan apresiasi dan pengakuan dari pemerintah terhadap kontribusi mereka diharapkan menjadi pijakan dalam pembangunan daerah.
