Strategi Cegah Ekspor Produk China dari Indonesia

by -14 Views

Pengamat ekonomi dan periset isu internasional, Yanuar Rizky, mengingatkan akan perlunya kewaspadaan terhadap negosiasi tarif yang diterapkan oleh Pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump. Menurutnya, negosiasi tarif impor dapat menjadi jebakan yang bertujuan untuk menekan hubungan kerja sama Pemerintah Indonesia maupun swasta dengan China. Hal ini disampaikan dalam podcast yang dipandu oleh mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Bambang Widjojanto, dalam program Obrolan Waras.

Bambang Widjojanto membuka topik obrolan dengan mencermati bahwa isu Tarif Impor merupakan strategi yang dimainkan oleh Donald Trump. Jika tidak dihadapi dengan cermat, hal ini bisa menjadi jebakan yang keliru dianggap sebatas bagian dari negosiasi dagang dengan Amerika Serikat. Menurut Bambang, isu tarif yang diterapkan oleh Trump tidak hanya berkaitan dengan perundingan tarif resiprokal, tetapi juga melibatkan aspek kebijakan luar negeri non-tarif.

Sebagai contoh, Bambang menjelaskan bahwa negara Vietnam telah merespons kebijakan tarif Trump dengan menerapkan tarif nol persen. Namun, Trump ternyata menginginkan perubahan tidak hanya dalam hal tarif, tetapi juga dalam kebijakan luar negeri non-tarif. Sebagai narasumber yang memiliki pengalaman riset di tingkat internasional, Yanuar Rizky memberikan penjelasan lebih lanjut terkait peran Trump dalam isu Tarif Impor dan kebijakan AS yang terkait.

Dalam pandangannya, Yanuar Rizky menyatakan bahwa penting bagi Amerika untuk memahami alasan mengapa Trump dipilih sebagai presiden, karena menemukan orang yang berani mengambil keputusan yang unik tidaklah mudah. Kesimpulannya, negosiasi tarif yang diterapkan oleh Pemerintahan Trump dapat memiliki dampak yang luas terhadap hubungan dagang internasional, termasuk hubungan antara Indonesia, China, dan Amerika Serikat.

Source link