Pemerintah Indonesia diharapkan memperkuat serapan mineral dalam negeri guna mengimbangi efek kebijakan tarif baru AS di bawah pemerintahan Donald Trump. Menurut peneliti Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), ekspor langsung Indonesia ke AS didominasi oleh produk sawit, tekstil, dan alas kaki, namun potensi gangguan pada rantai pasok global, termasuk produk mineral, tetap dirasakan. Hal ini memperkuat urgensi ketahanan ekonomi dalam negeri melalui peningkatan program hilirisasi bahan mineral mentah serta terjalinnya hubungan antara hasil olahan mineral dan kebutuhan industri nasional. Melalui langkah ini, Indonesia bisa mengolah produk mineral dasar di dalam negeri menjadi barang jadi dengan nilai tambah tinggi seperti panci, knalpot, dan rangka mobil. Selain menciptakan nilai tambah, langkah ini juga berpotensi memperluas lapangan kerja, memperkuat daya beli masyarakat, dan mengurangi ketergantungan pada barang impor, sehingga menguatkan cadangan devisa nasional di tengah ketegangan perang dagang global.
Solusi Serapan Mineral Dalam Negeri untuk Industri Manufaktur
