Perombakan struktur di sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN), seperti BRI dan Bank Mandiri, dinilai memberikan dampak positif oleh eks Sekretaris BUMN, Muhammad Said Didu. Perubahan tersebut terbukti memengaruhi pasar dengan pembuangan orang-orang titipan. Menurut Didu, penunjukan pemimpin BUMN dari kalangan profesional dan menghilangkan titipan-kepercayaan pasar langsung mengakibatkan kenaikan harga saham BUMN secara drastis, hingga mencapai 3,8 persen. Tidak hanya itu, transaksi asing juga meningkat signifikan, dengan pembelian mencapai Rp17,92 triliun dan volume transaksi naik sekitar 3 kali lipat.
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dua perusahaan plat merah, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, menjadi sorotan publik karena adanya perubahan mendasar dalam rapat tersebut. Salah satunya adalah pengurangan jumlah komisaris dari 12 menjadi hanya 6 orang. Meskipun komisaris titipan yang berasal dari relawan dan tim sukses juga mengalami penurunan, namun tetap ada 1 orang di masing-masing BUMN. Dengan adanya perubahan tersebut, Didu meyakini bahwa pasar akan terus mengalami perkembangan positif.